Event yang digelar oleh Dinas Pariwisata Ponorogo dengan acara Batik Street Exhibition yang berlokasi di sepanjang jalan Alun-alun Timur, Sabtu sore (23/3/2019) pecah. Pasalnya event yang menampilkan beberapa karya batik dari desainer-desainer Ponorogo, dan luar Ponorogo mampu memanjakan mata para penonton oleh karya yang di tampilkan.


Lenggak-lenggok gemulai dari ratusan model yang memperagakan karya batik, mulai dari model pakaian japanese, hijab, hingga casual mampu menghipnotis ribuan pasang mata yang melihatnya.
Slamet Lilik Rahardjo, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Ponorogo mengatakan ini merupakan bentuk Pemkab dalam hal mendongkrak kembali industri batik di Ponorogo yang dulu sempat jaya pada tahun 70an.

“Ini merupakan salah satu upaya Pemkab dalam hal mendongkrang kembali industri batik,” ungkapnya.
Sementara itu Wakil Bupati Ponorogo, Soedjarno sangat mengapresiasi event ini, karena batik adalah budaya nenek moyang kita yang harus kita kembangkan di era modern sekarang ini,
“Batik merupakan warisan nenek moyang kita yang harus kita kembangkan di era sekarang,” ujarnya.
Soedjarno juga menambahkan untuk batik Ponorogo memiliki ciri khasnya sendiri salah satunya motif reyog yang di peragakan model tadi.
“Ciri khas batik Ponorogo salah satunya ada motif reyog,” tambahnya.

Pihaknya juga berharap nantinya batik di Ponorogo bisa berkembang. Karena ini merupakan warisan dari nenek moyang kita, dan dengan diberlakukannya tahun kunjungan wisata, bisa lebih maju dan tekenal industri batik di Ponorogo.
“Dengan di tunjuknya tahun 2019 sebagai tahun kunjungan wisata, nantinya bisa membuat industri batik bisa lebih maju kedepannya,” harapnya. (Kominfo/fdl)