NAIKNYA tingkat kesejahteraan sejumlah warga miskin di Ponorogo telah membuat mereka keluar dari kelayakan menyandang status Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (KPM PKH). Sejak awal Januari tahun ini hingga April, Dinas Sosial Kabupaten Ponorogo mencatat ada setidaknya 52 KPM yang sudah dinyatakan lulus dari posisi ini.
Kepala Dinsos Kabupaten Ponorogo Sumani, Kamis (16/5/2019) kepada ponorogo.go.id di kantornya menyatakan, para KPM PKH ini dinilai telah menjadi mampu sehingga memang harus keluar dari daftar peserta PKH. Bantuan dana dari pemerintah juga distop.
“Mereka menjadi mampu dan graduasi (lulus) melalui dua kategori. Mampu karena ada anggota keluarganya menjadi karyawan atau pegawai atau TKI dengan pendapatan yang bisa mencukupi kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Kategori mampu yang lain adalah mampu mandiri, yaitu mereka menjadi lebih sejahtera karena berusaha atau berbisnis sehingga pendapatannya meningkat,” terang Sumani.
Dikatakannya, sebagian besar KPM PKH keluar dari daftar karena anggota keluarga menjadi pegawai berpendapatan tetap atau menjadi TKI. Sebagian lain memang menjadi pengusaha. “Misalnya warga Ngrayun yang jadi pengusaha tempe kripik yang sekarang sudah mulai maju bisnisnya,” ulasnya.
“Hal ini tidak lepas dari peran pendamping KPM PKH yang melakukan pendampingan. Mulai dari mengawal penggunaan bantuan, memberikan motivasi sampai mendorong KPM untuk mandiri menjadi pengusaha. Termasuk memfasilitasi kredit usaha,” kata Sumani.
Tentu saja, setelah ada yang graduasi atau tempat mereka bisa diisi oleh keluarga lain yang masuk kategori sangat miskin. “Kita di Ponorogo ini dapat kuota sekitar 45 ribu KPM PKH. Kita sadar, ada warga yang tidak menerima PKH meskipun memenuhi syarat. Nah, dari yang graduasi inilah akan ada pergeseran penerima PKH. Nantinya akan ada pembaharuan data (penerima PKH),” jelas Sumani.
Para pendamping sendiri juga diberi tanggung jawab untuk bisa mendorong KPM PKH menjadi warga yang mampu. Provinsi Jatim sendiri mencanangkan agar setiap pendamping KPM PKH bisa meluluskan satu KPM PKH setiap tahun.
“Dengan begitu akan ada 132 KPM yang lulus karena kita punya 132 pendamping. Dan kita yakin bisa memenuhi itu karena sampai April saja sudah ada 52 KPM PKH yang graduasi,” pungkasnya sambil menyebut graduasi ini akan mempengaruhi menurunnya tingkat kemiskinan di Ponorogo. Jumlah KPM penerima PKH di Ponorogo mencapai 45.372 jiwa. (kominfo/dist)