SAYA pilih bumi! Kalimat inilah yang dengan tegas dilontarkan oleh sekitar 150-an ibu-ibu dan remaja putri peserta Workshop Daur Ulang Plastik di salah satu gedung sekolah di Desa Bedingin, Kecamatan Sambit, Selasa (23/7/2019) pagi. Satu dari rangkaian acara Kenduri Bungah Pawonku Pawonmu yang dimulai sejak Senin (22/7/2019).
Ya, pagi itu para ibu-ibu anggota PKK di Desa Bedingin dan Karang Taruna Desa setempat memang berlatih untuk mengolah sampah plastik yang ada menjadi barang yang lebih berguna. Bersama pemateri Dian Dwi Cahyonadi dari salah satu komunitas pemerhati lingkungan di Surabaya, mereka mencoba mengubah botol air minum kemasan menjadi bahan baku serba guna.


Botol-botol yang semula tak begitu berharga pun berubah menjadi benda keras yang bisa dimanfaatkan sebagai kursi, pot sampai pagar. Caranya, botol yang sudah dibersihkan diisi dengan sampah kantong-kantong plastik yang sudah dibersihkan juga. Setelah dimasukkan, sampah plastik yang dipotongi kecil-kecil dipadatkan dengan menggunakan tongkat kecil.
“Nah, dari sini, botol akan mengeras. Setelah itu bisa dirangkai menjadi barang-barang yang kita perlukan. Apa saja, asal kreatif bisa dibentuk. Pakai lem tembak, lem kayu atau lem lain asal punya daya rekat yang kuat,” ungkap Dian di depan para peserta.

Ketua Panitia Kenduri Bungah Tego Hadi Nurbasuki mengatakan, workshop daur ulang plastik ini menjadi perhatian karena warga merasa saat ini Indonesia adalah salah satu negara yang memproduksi sampah dalam jumlah besar. Sebagai bagian dari negara ini, warga Bedingin merasa harus turut serta dalam mengurangi produksi sampah ini.
“Dengan memanfaatkannya seperti ini, maka sampah plastik akan terkurangi,” ujar Tego.
Sampah plastik yag tidak bisa diurai harus seminimal mungkin keluar dari rumah-rumah tangga yang ada di Indonesia, termasuk dari Bedingin, Sambit dan Ponorogo pada umumnya. Bila tidak, akibat buruk dari menumpuknya sampah itu akan dirasakan oleh anak cucu pewaris negara ini.
“Dan itu jangan sampai terjadi. Makanya, kita punya yel khusus. Ketika diteriakkan ‘Pilih plastik atau bumi’ maka para peserta akan menjawab ‘Saya pilih bumi’,” kata Tego.
Sebelumnya, pada Senin (22/7/2019), workshop yang sama dilatihkan kepada sekitar 200 anak-anak tingkat SD di Kecamatan Sambit. Harapannya, kata Tego, sikap memilih, memilah dan daur ulang sampah ini bisa ditanamkan sejak dini kepada anak-anak.
Kenduri Bungah sendiri akan dipuncaki dengan acara kendurian di lokasi bernama Lemah Gemplah. Ritual Kenduri akan dilaksanakan Kamis (25/7/2019) malam dan Jumat (26/7/2019). Sepekan ini, kegiatan lain juga digelar. Di antaranya adalah workshop tari dan musik serta bazar.
Jadi tunggu apa lagi? Ayo datang ke Kenduri Bungah Pawonku Pawonmu. Ayo Ke Ponorogo!
(kominfo/dist)