Perhelatan Liga Paralayang Seri 2 Jatim yang digelar di Gunung Gede, Desa Tatung, Kecamatan Balong ini telah usai. Event yang berlangsung selama tiga hari ini akhirnya menobatkan Kota Batu sebagai Juara umum pada Liga Paralayang Seri 2 Jatim. Acara tersebut ditutup langsung oleh Sekjen Kementrian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Anwar Sanusi, Minggu (4/8/2019).


Dalam sambutan Sekjen Kementrian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi(PDTT), Anwar Sanusi mengatakan event olah raga seperti ini merupakan pemanfaatkan hasil pelaksanaan program PIID-PEL (Pilot Inkubasi Inovasi Desa – Pengembangan Ekonomi Lokal) yang diselenggarakan Pemdes Tatung bekerjasama dengan Federasi Aerosport Seluruh Indonesi (FASI), Pemkab Ponorogo.
“Gunung Gede dan Liga Paralayang di Desa Tatung ini merupakan aset daerah yang perlu dikembangkan. Kemendes PDTT akan mendukung penuh untuk mengembangkan olahraga paralayang tingkat Nasional,” ujarnya
Kemendes PDTT akan membantu desa yang memiliki kemampuan untuk kemajuan desanya, seperti Desa Tatung dengan Paralayang dan buah bengkoangnya.
Sementara itu Bupati Ponorogo,Ipong Muchlissoni dalam sambutannya menuturkan Desa Tatung memiliki potensi desa yang luar biasa dan nantinya agar lebih fokus untuk mengembangkan dan berinovasi terhadap potensi desa yang dimiliki.
“Tatung punya gunung gede untuk olah raga paralayang dan buah bengkoang yang bisa dikembangkan lagi dan akan bisa membawa kemajuan untuk masyarakat desa Tatung,”ungkapnya.
Meski atlet paralayang Ponorogo tidak menyabet juara, tetapi Bupati Ipong sangat bangga karena Gunung Gede yang ada di Desa Tatung ini memiliki keindahan nomor 2 di dunia untuk olah raga paralayang.

“Pemkab akan terus berupaya membantu agar tempat wisata Gunung Gede ini bisa lebih maju dan ramai dikunjungi wisatawan dan atlet paralayang dari luar Ponorogo, serta mampu mencetak atlet-atlet lokal untuk berprestasi diajang Nasional maupun Internasional,”pungkasnya. (Kominfo/fdl)