PREDIKSI penurunan jumlah penumpang Angkutan Cerdas Sekolah (ACS) akibat sistem zonasi saat pendaftaran siswa baru SMP dan SMA pada tahun ajaran kali ini ternyata tidak terjadi. Jumlah pelajar yang menumpang angkutan gratis yang disediakan Pemkab Ponorogo tersebut ternyata stabil.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Ponorogo Djunaedi, Senin (12/8/2019) mengatakan, hasil evaluasi setelah para siswa masuk sekolah dua tiga pekan ini ternyata tidak ada penurunan jumlah penumpang. Yang terjadi hanyalah pergeseran permintaan armada. Ini karena ada ACS yang kekurangan target penumpang namun di waktu yang bersamaan ada calon penumpang yang tidak terangkut.
“Maka kita geser armada ACS dari satu trayek ke trayek lain. Hal ini menjadi solusi dari kondisi tersebut. Ini terjadi di beberapa titik,” jelas Djunaedi.
Salah satu armada yang digeser adalah rute yang melewati Masjid Jami’ Ponorogo. Armada yang biasanya mengangkur sekitar 12 pelajar, pada beberapa waktu lalu hanya mengangkut tujuh orang. ACS itu langsung digeser rutenya menuju SDMT Ponorogo. Di rute ini, pada dua pekan ini hanya terisi enam orang.
“Maka dengan pergeseran rute maka jumlah penumpang bisa terpenuhi,” ujarnya.
Djunaedi menyebut, sebenarnya ada permintaan penumpang baru yang harus dilayani ACS. Kebanyakan penumpang baru ini berasal dari sekolah-sekolah swasta. Kemungkinan karena di sekolah-seklah tersebut tidak diberlakukan zonasi untuk penerimaan murid barunya.
Namun karena keterbatasan anggaran yang dikelola Dishub, maka sejauh ini belum ada langkah yang bisa diambil. Yang jelas, kata Djunaedi, tidak ada penambahan armada dan tidak ada pengurangan armada ACS.
“Totalnya masih 43 unit. Sampai 2020 masih segitu jumlahnya. Kita optimalnya saja 26 trayek yang sudah ada saat ini. Tujuannya adalah semua unit ACS memenuhi target jumlah penumpang yang bisa diangkut,” tuturnya.
Ia menambahkan, sistem zonasi tetap akan meniado perhatian. Untuk tahun pertama saat ini mungkin memang belum ada dampaknya. Namun saat dilaksanakan di waktu-waktu mendatang mungkin akan mengurangi jumlah penumpang.
“Setelah itu kita evaluasi apakah ACS masih diperlukan atau tidak,” pungkasnya. (kominfo/dist)