WAROK-WAROK tampak memenuhi kantor-kantor di seluruh dinas dan badan di Pemkab Ponorogo. Bukan mereka akan beradu sakti. Tapi mereka justru akan melayani masyarakat dan melaksanakan tugasnya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Ponorogo.
Kok begitu? Iya, sebab sejak 21 Agustus sampai 31 Agustus 2019 nanti para karyawan di Pemkab Ponorogo memang akan mengenakan baju hitam-hitam atau penadon yang juga disebut baju warok untuk menggantikan seragam dinasnya sehari-hari.
“Ini menjadi tradisi setiap Grebeg Suro yang tahun ini berlangsung pada 21 sampai 31 Agustus ini. Sejak saya belum jadi bupati, sudah seperti itu. Ini demi memeriahkan Grebeg Suro,” ungkap Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni, Rabu (21/8/2019).


Para ASN di Pemkab Ponorogo pun menyambut positif himbauan ini. Selain keluar dari rutinitas dalam berseragam, mengenakan penadon dan batik bagi karyawan putri, membuat penampilan menjadi berbeda. Lebih gagah dan ganteng.
“Lebih seru dan mengasyikkan. Lebih santai juga. Memang agak ribet tapi asyik,” ungkap Kepala Seksi Pengelolaan Komunikasi Publik Diskominfo dan Statistik Kabupaten Ponorogo Andri Hendratmoyo.
Agus Shumastyo, salah satu ASN yang berkantor di Jalan Juanda Ponorogo mengaku selama bertahun-tahun mengenakan baju warok sudah tidak asing lagi baginya. Karenanya, ia sudah sangat terbiasa dan tidak bermasalah saat harus ngantor dengan baju serba hitam ini.
“Pelayanan ya jalan seperti biasa. Malahan warga merasa lebih dekat dan akrab dengan kita. Tentu saja pelayanan lebih gayeng lah,” ujarnya. (kominfo/dist/ris)