Grebeg Suro Harus Terus Jadi Ikon dan Mampu Undang Wisatawan ke Ponorogo

GREBEG Suro Ponorogo yang telah digelar ratusan tahun dengan berbagai perkembangannya hingga saat ini diharapkan terus menjadi ikon bagi bumi reyog. Juga menjadi magnet ekonomi bagi Ponorogo.

Perayaan Grebeg Suro 2019, Peringatan Hari Jadi ke-523 Ponorogo dan Festival Budaya Bumi Reyog di Panggung Utama Aloon-Aloon Ponorogo Rabu (21/8/2019) resmi dibuka oleh Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni. Pembukaan ditandai dengan penyerahan kuda kepang kepada para penari jathil oleh Bupati Ipong dan istri, Sri Wahyuni Ipong Muchlissoni.

Usai membuka acara Bupati Ipong mengatakan, Grebeg Suro yang semula hanya ritual perseorangan dan kelompok di tengah masyarakat Ponorogo kini telah mengalami banyak perkembangan. Bahkan, sejak sekitar 24 tahun yang lalu Pemerintah Kabupaten Ponorogo telah mengemasnya dalam bentuk kegiatan resmi sebagai agenda pemerintah yang atraktif bernilai edukasi.

“Agenda itu terus berkembang. Tadinya hanya ada tarian reyog dan beberapa kegiatan kesenian lainnya. Semakin tahun semakin banyak kegiatannya. Tahun 2019 ini, Grebeg Suro, didukung oleh Platform Indonesiana (sebuah lembaga di bawah Kemendikbud RI) kita mengadakan kurang lebih 37 kegiatan dalam rangkaian Grebeg Suro 2019 ini,” ungkap Bupati Ipong.

Kegiatan tersebut meliputi Festival Nasional Reyog Ponorogo (FNRP XXVI), Festival Reyog Mini, lomba karawitan, lomba dalang bocah, lomba seni lukis, dan berbagai kegiatan lainnya. Pada malam Satu Suro, imbuh Bupati Ipong, akan ada pagelaran wayang kulit di seluruh kecamatan di Ponorogo.

“Keramaian tidak hanya terpusat di kota, tapi di seluruh wilayah di Ponorogo. Belum lagi kegiatan yang diadakan oleh warga sendiri,” ujarnya.

“Semua kegiatan ini merupakan proses dari pelestarian kegiatan budaya di Kabupaten Ponorogo,” kata Bupati Ipong.

Ditambahkannya, Grebeg Suro telah menjadi ikon Ponorogo dan akan terus menjadi ikon Ponorogo. Sebuah ikon yang juga bisa mengundang warga dari luar Ponorogo untuk datang ke Ponorogo. Baik sebagai wisatawan maupun penikmat dan pegiat seni dan budaya. Grebeg Suro, kata Bupati Ipong, juga diharapkan mampu ‘dijual’ dan menjadi penggerak roda ekonomi bagi warga Ponorogo. (kominfo/dist)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*