Persaingan Reyog Mini Makin Ketat

MEMPESONA dan makin memukau. Dua kata ini menjadi gambaran yang tepat bagi penampilan grup-grup reyog anak-anak yang bersaing pada Festival Reyog Mini (FRM) XVII tahun 2019 kali ini.

Persaingan ketat diakui semakin terlihat pada kompetisi tari reyog yang telah dimulai sejak Kamis (22/8/2019) malam di Panggung Utama Aloon-Aloon Ponorogo ini. Mereka yang tampil tampak menyuguhkan kemampuan terbaiknya.

Penampilan salah satu peserta FRM XVII 2019 di Panggung utama Aloon-Aloon Ponorogo, Kamis (22/8/2019) malam.
Penampilan salah satu peserta FRM XVII 2019 di Panggung utama Aloon-Aloon Ponorogo, Kamis (22/8/2019) malam.

“Semakin tahun kualitasnya semakin baik. Juri atau dewan pengamat mungkin akan semakin sulit menentukan juaranya. Tahun lalu saja mereka sampai harus bersidang cukup alot, apalagi tahun ini, penampilan peserta semakin bagus,” ungkap Kasi Seni Budaya yang sekaligus Koordinator Pelaksana FRM XVII 2019.

Sugeng menyatakan, peningkatan penampilan yang dirasakan dua tahun terakhir ini membuktikan adanya pembinaan dan pengkaderan yang berjalan dengan baik. Baik untuk grup yang berada di tengah kota maupun di pelosok-pelosok. Sebab kemajuan signifikan dalam kualitas penyajian berasald ari seluruh peserta yang berasal dari seluruh Ponorogo.

“Itu artinya hasil pembinaannya memang membaik. Pelestarian reyog sudah berjalan dan harus terus ditingkatkan,” ucapnya.

Warga yang menyaksikan FRM XVII dari layar proyektor juga tampak menikmati sajian dari masing-masing grup peserta.

Pada tahun ini terdapat 34 peserta yang akan tampil di panggung utama Aloon-Aloon Ponorogo pada beberapa malam ini hingga Minggu (25/8/2019) mendatang. Setiap malam akan ada delapan hingga sembilan grup yang melakukan pementasan. Sebanyak 12 grup mewakili sekolah setingkat SMP di Ponorogo. Sedangkan sisanya mewakili kecamatan masing-masing.

“Jadi ada yang murni anak SMP dan ada pula yang campuran antara anak usia SMP dan anak usia SD. Yang penting mereka masih masuk kategori anak maka bisa ikut. Yang campuran ini biasanya untuk wakil kecamatan,” ulasnya.

Dengan perkembangan yang ada, mulai muncul wacana untuk membuat kategori juara berdasarkan usia sekolah. Yaitu ada juara untuk grup reyog mini anak usia SD dan juara untuk anak usia SMP. Namun hal ini masih perlu dikaji dan dibahas lebih komprehensif.

Warga sendiri cukup antusias menyaksikan reyog yang dimainkan para bocah ini. Pada setiap dimulainya penampilan, suporter dari masing-masing tim tampak memberi semangat kepada grup yang sedang tampil. Mulai dari tepuk tangan sampai memberikan cahaya senter dari ponselnya. Penonton yang menyaksikan sajian tari lewat layar proyektor pun juga tampak begitu menikmati FRM XVII tahun ini.

FRM XVII adalah bagian dari kegiatan Perayaan Grebeg Suro 2019, Peringatan Hari Jadi Ponorogo ke-523 dan Festival Budaya Bumi Reyog. Terdapat 37 kegiatan selama yang mengiringi Grebeg Suro tahun ini. Banyak kemeriahan dan festival budaya yang digelar untuk menyambut tahun baru hijriah di Ponorogo. Jadi tunggu apalagi, Ayo ke Ponorogo! (kominfo/dist)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*