TAMAN-TAMAN dan sekitaran jalan protokol di Ponorogo tampak berbeda pada Jumat (23/8/2019). Menjadi lebih bersih dan tertata. Ini setelah taman dan sekitar jalan protokol tersebut disentuh oleh ribuan Aparatur Sipil Negara (ASN), relawan juga anggota TNI.
Sejak pagi, mereka memang dikerahkan untuk terjun membersihkan sekitar 15 titik berupa taman dan tepian jalan protokol di Ponorogo. Mereka melaksanakan gerakan yang disebut Jumat Bersih. Sebuah gerakan yang dicanangkan Pemkab Ponorogo Juli lalu untuk dilaksanakan setiap hari Jumat pekan ketiga.


“Memang kita menurunkan ASN bersama para relawan dan aktifis lingkungan serta dibantu TNI untuk bergerak membersihkan lingkungan. Ini sebagai upaya untuk terus menjaga kebersihan di sekitar kita ini. Harapannya, masyarakat bisa ikut berpartisipasi dan lebih jauh turut menjaga kebersihan kota kita ini,” ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ponorogo Sapto Djatmiko, Jumat (23/8/2019).
Dikatakannya, khusus untuk Aloon-Aloon memang masih dilewati gerakan Jumat Bersih ini. Hal ini karena lokasi ini masih digunakan untuk acara Grebeg Suro 2019. Namun begitu acara selesai, kata Sapto, tentu saja akan segera disentuh gerakan Jumat Bersih ini.
“Mengapa ASN? Nah, ASN ini kan jadi panutan dan representasi pemerintah, maka kalau mereka bergerak maka warga juga akan turut bergerak. Untuk apa, ya menjaga kebersihan. Bukan karena kita ingin dapat Adipura, tapi demi lingkungan kita sendiri. Lingkungan yang bersih, sehat dan indah dipandang mata,” urainya.
Sekretaris Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Ponorogo Wahyu Paripurnawan menambahkan, ia dan jajarannya kebagian melakukan gerakan Jumat Bersih di Taman Jeruksing. Sebanyak 120-an karyawan dari BPBD, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Dinas Permukiman, tampak menyapu, mencabuti rumput dan memangkas rapi sejumlah ranting pohon di taman tersebut.
“Peserta Jumat Bersih tampak antusias, semuanya bersemangat. Memang selain untuk menjaga kebersihan, gerakan ini juga menjadi langkah untuk mengantisipasi bencana. Di antaranya adalah mengurangi potensi sampah yang akan menyumbat saluran air bila hujan. Jadi, kita ini mengantisipasi banjir juga dengan cara begini ini,” terangnya. (kominfo/dist)