Antusiasme masyarakat Den Haag, Belanda untuk menyaksikan kesenian reyog Ponorogo pada Embassy Festival Lange Voorhout 2019 yang diselenggarakan oleh pemerintah kota Den Haag mulai tanggal 6-7 September 2019, sangat luar biasa. Meskipun kota Den Haag sedang diguyur hujan waktu pelaksanaan tak membuat masyarakat Deen Haag beralih dari acara.


Seperti yang di ungkapkan Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni, pihaknya sangat terkejut melihat antusias masyarakat untuk menyaksikan reyog Ponorogo, meski sedang diguyur hujan tak gentar masyarakat untuk mengalihkan pandangannya ke kesenian asli Ponorogo tersebut.
“Hari ini belum acara formal, acara formalnya masih besok, tapi antusiasme masyarakatnya sangat tinggi meski sedang diguyur hujan,” ungkapnya, Jum’at (6/9/2019) waktu Den Haag.

Ipong juga menceritakan kepada ponorogo.go.id, awalnya tidak ada orang yang melihat, pada waktu kesenian reyog Ponorogo tampil dan suara kendang serta terompet sudah mulai terdengar, masyarakat berbondong-bondong untuk menyaksikan Reyog Ponorogo meski sedang diguyur hujan.
“Wah apalagi waktu dadak meraknya muncul, masyarakat semakin rame, kita sempat was was terhadap meraknya bila kena hujan rusak, tapi alhamdulillah tidak apa-apa, luar biasa antusias masyarakatnya. Mudah-mudahan besok lebih bagus lagi,” jelasnya.
Sebagai informasi Embassy Festival Lange Voorhout 2019 diikuti oleh 67 Negara, salah satunya Indonesia dengan menampilkan Kesenian Reyog Ponorogo, serta dalam rombongan kesenian Reyog Ponorogo tersebut juga melibatkan penari jathil dari warga Indonesia yang tinggal di Belanda. (Kominfo/fdl).