Warga Ponorogo Ingin KPK Masuk Desa

KEHADIRAN Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang rencananya berlangsung empat hari mulai 19-22 September 2019 di Ponorogo mendapat tanggapan positif warga Ponorogo. Mereka mendukung gerakan lembaga antirasuah ini untuk terjun langsung ke tengah masyarakat. Bila perlu bus roadshow KPK menjelajah sampai ke desa-desa.

Seperti diungkapkan Edi Wasisto, salah satu pengojek online yang biasa mangkal di seputaran Aloon-Aloon Ponorogo, Senin (16/9/2019) kepada ponorogo.go.id. Menurutnya, kedatangan KPK di Ponorogo bisa membuat seluruh sistem, utamanya di Pemkab Ponorogo, yang bisa dipercaya oleh masyarakat. Tentu saja, kata Edi, harus jauh dari korupsi.

“Kalau ada sosialisasi kita berharap tidak ada korupsi lagi di Ponorogo. Tidak boleh ada lagi penyelewengan dalam pengelolaan dana-dana dari pusat maupun yang dari PAD Ponorogo sendiri. Juga untuk pengelolaan ADD (Alokasi Dana Desa) dan DD (Dana Desa) itu, jangan sampai ada korupsi,” ungkapnya.

Hal senada diungkapkan Muhammad Iwan, warga Desa Bancar, Kecamatan Bungkal. Iwan menyatakan, sudah saatnya KPK terjun langsung di tengah masyarakat menjelaskan berbagai hal tentang korupsi ini. Hal ini agar masyarakat mampu mengawasi penggunaan berbagai dana sampai ke tingkat desa.

“Jangan hanya di tingkat kabupaten ya, bila perlu datang sampai ke desa-desa. Sebab di desa sekarang dananya juga besar. Sampai miliaran rupiah. Kalau tidak diawasi, tidak dipelototi dengan sungguh-sungguh ya bisa berbahaya,” ungkap Iwan.

Rita, warga Ponorogo yang lain menuturkan, ia punya harapan besar dengan sosialisasi antikorupsi kepada warga Ponorogo akhir pekan ini. Antara lain agar di Ponorogo tidak ada lagi korupsi. Semua aparat pemerintah bisa bekerja dengan baik dan enggan untuk menyalahgunakan wewenang demi memperkaya diri sendiri.

“Harapannya ya korupsi bisa diberantas. Tidak ada lagi itu yang korupsi-korupsi. Semuanya bersih,” tukasnya.

Ponorogo menjadi salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang masuk dalam kegiatan ‘Jelajah Negeri, Bangun Antikorupsi.’ Tepatnya, KPK akan menggelar sosialisasi untuk menjauhi dan perang terhadap tindak pidana bernama korupsi. Di Ponorogo, lokasi yang dipilih antara lain adalah Pendopo Agung Kabupaten Ponorogo, Gedung DPRD Ponorogo, Gedung Bappeda, Panggung utama Aloon-Aloon Ponorogo dan area car free day di Jalan Baru atau Jalan Suromenggolo.

Mereka akan hadir dengan Bus Antikorupsi. Di dalamnya terdapat berbagai perangkat yang dapat dipergunakan dalam kegiatan pendidikan, sosialisasi, dan kampanye antikorupsi.

Pada 2019 ini, kegiatan ‘Jelajah Negeri, Bangun Antikorupsi’ dilaksanakan KPK di 28 kota dan kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Bali, dan Jawa Tengah. Bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat, roadshow “Jelajah Negeri, Bangun Antikorupsi” akan hadir di setiap kota/kabupaten yang telah ditetapkan dengan menggelar berbagai kegiatan pendidikan, kampanye, dan sosialisasi antikorupsi yang disesuaikan dengan target sasaran, seperti pelajar, guru, kepala sekolah, mahasiswa, komunitas, aparatur pemerintah daerah, dan masyarakat umum. (kominfo/dist)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*