TRANSPORTASI massal yang semakin sepi peminat membuat Dinas Perhubungan Ponorogo memutar otak. Lembaga ini ingin transportasi umum kembali berjaya dalam melayani masyarakat. Salah satunya dengan menggagas sebuah sistem digital dan online untuk menunjang trasportasi massal.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Ponorogo Djunaedi, kepada ponorogo.go.id, Senin (30/9/2019) mengatakan, pada tahun 1980-an, angkutan umum menjadi kebutuhan dan idola masyarakat untuk berpindah dari satu titik ke titik yang lain. Roda ekonomi berjalan dangan dorongan dari keberadaan transportasi umum.
Di era selanjutnya, transportasi massal alias angkutan umum di Ponorogo mulai ditinggalkan. Ini seiring kepemilikan motor maupun mobil pribadi yang menjamur serta dinilai lebih efisien. Bahkan usaha angkutan massal cenderung mati.
“Karena itu kita berpikir untuk menghidupkan kembali, membuat angkutan massal kembali jadi idola. Menjadi angkutan yang bisa memenuhi kebutuhan masyarakat untuk melakukan perjalanan, baik untuk urusan ekonominya maupun urusan lainnya,” ulasnya.
Djunaedi menyatakan, konsep yang digagasnya adalah dengan cara membalik pemikiran soal kebutuhan angkutan. “Kalau dulu, calon penumpang butuh angkutan. Sekarang angkutan butuh penumpang. Kita coba match-kan itu. Caranya, kita gagas agar angkutan umum mengetahui keberadaan penumpang yang ada di jalurnya sehingga bisa segera meluncur ke sana dan mengantar sampai titik tertentu yang memungkinkan,” bebernya.
Misalnya, lanjut dia, di perempatan Tonatan, halte Paju, sampai Ndengok diketahui ada penumpang, maka angkutan jurusan Slahung bisa segera meluncur dari terminal menuju Slahung untuk melayani penumpang yang ada. “Sedang dikonsep piranti lunak dan keras sampai kebutuhan biayanya. Ini akan membantu masyarakat calon penumpang dan pemilik angkutannya,” tuturnya.
“Mungkin nanti ada alat di halte yang tersambung dengan alat di terminal yang bisa mengabarkan keberadaan calon penumpang dan tujuan calon penumpang itu. Jumlahnya berapa dan ke mana saja. Mungkin dilengkapi dengan CCTV sehingga infonya akurat. Operator di terminal bisa menginfokan ke pengemudi untuk mengangkutnya,” jelasnya lagi.
Harapannya, kondisi sepi penumpang bisa sedikit diatasi dengan cara ini. Ia berharap, konsep inovasi ini bisa diwujudkan agar transportasi massal di Ponorogo bisa kembali diminati. Sejumlah titik untuk model semacam halte digital terus digodok untuk mematangkan konsep ini. (kominfo/dist)