GEBYAK Reyog Serentak yang digelar tiap tanggal 11 masih terus menyedot perhatian warga Ponorogo. Seperti yang terlihat pada Jumat (11/10/2019). Di seluruh wilayah Ponorogo reyogan versi obyok dilaporkan dimainkan oleh grup-grup asal desa dan kelurahan di Ponorogo.
Kepala Bidang Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik Kabupaten Ponorogo usai memantau gebyak reyog di wilayah Kecamatan Kauman mengatakan, sejauh pengamatannya warga masih cukup antusias dengan penampilan reyog di masing-masing desa.
“Minat masyarakat sepertinya tidak surut ya untuk menyaksikan reyogan ini. Di tiap desa yang sempat kami kunjungi warga yang menonton cukup banyak. Kita juga melihat anak-anak yang dilibatkan dalam gebyak ini. Ini tentunya adalah pertanda baik untuk regenerasi reyog,” ungkapnya.
Dari pantauan ponorogo.go.id, sejumlah youtuber tampak mengabadikan gebyak reyog yang keempat kalinya digelar di seluruh Ponorogo ini. Bahkan ada yang melakukan siaran langsung melalui channelnya.
Meski instruksinya adalah dilaksanakan serentak tiap tanggal 11, tapi ada beberapa desa yang melaksanakan setelah atau sebelum tanggal tersebut. Seperti yang dilakukan oleh Desa Maguwan yang menggebyak reyog pada 9 Oktober lalu. Gebyak dibarengkan dengan kegiatan Tilik Desa yang dilaksanakan Bupati Ponorogo dan seluruh kepala dinas dan badan di lingkungan Pemkab Ponorogo.
Menanggapi hal ini, Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni mengatakan, tidak masalah kalau memang desa menggelar reyogan di luar tanggal 11. Namun ia memberi catatan, sebaiknya reyogan desa digabungkan dengan momen yang tepat.
“Tidak apa-apa kalau memang harus begitu. Tapi yang penting adalah bagaimana setiap bulan, desa dan masyarakatnya bisa mewujudkan dan membuktikan bahwa kita semua sebagai warga Ponorogo mau, peduli dan bersedia menguri-uri (melestarikan) warisan luhur Ponorogo, yaitu reyog,” ungkapnya di sela Tilik Desa tersebut. (kominfo/dist)