GUYUB rukun, kompak dan lalu menjaga ukhuwah antar warga adalah modal terbesar dalam membangun desa dan Ponorogo. Tanpa hal tersebut, geliat wilayah akan sulit dilakukan. Kemajuan pun sulit didapatkan.
Inilah yang disampaikan Bupati Ponorogo Ipog Muchlissoni saat melakukan Tilik Desa di Desa Badegan, Biting, Watubonang dan Kapuran, Kecamatan Badegan, Rabu (16/10/2019). “Kekompakan antarwarga, guyub rukun dan ukhuwan itu kunci sukses untuk membangun desa. Juga kunci sukses membangun Ponorogo ini,” ungkapnya.


Dikatakannya, sikap yang bahu membahu ini diperlukan agar setiap pekerjaan yang dilaksanakan berhasil. Beban pekerjaan akan semakin ringan dan cepat selesai.
“Dan di Badegan ini saya lihat guyub rukun itu sudah terlihat. Buktinya, dua kali pemilu, ada pileg dan pilpres, semua rawan gesekan tapi di Badegan ini adem ayem dan berjalan lancar,” ungkapnya
Di Badegan, Bupati Ipong mengukuhkan Pengurus Karang Taruna desa setempat. “Pesan saya, pemuda karang taruna haus bisa mengambil peran yang positif dalam pembangunan di desanya,” tuturnya.
Di Desa Biting, Bupati Ipong mengunjungi ‘Jembatan Pelangi, sebuah jembatan gantung di atas sungai desa setempat yang menjadi daya tarik wisata desa di Biting. Juga melakukan tabur benih lele dan meresmikan Pasar Desa Biting.
Pada sesi interaktif, Bupati Ipong menyanggupi atas nama Pemkab untuk membangun jembatan. Sebab para warga mengaku jembatan menjadi akses penting di desa mereka untuk bisa menggerakkan roda ekonomi lebih cepat.

Di Desa WatuBonang, Bupati Ipong mengukuhkan Gapoktan Desa Watubonang. Sebelumnya, dilaksanakan peninjauan lahan jagung warga. Jagung merupakan salah satu tanaman yang paling banyak ditanam di wilayah tersebut. Sedangkan di desa terakhir Tilik Desa kali ini, Kapuran, Bupati Ipong menyerahkan sertifikat hasil PTSL atau Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap.
Dikatakannya, tujuan utama dari kegiatan Tilik Desa Tahap 2 (Tahap 1 dilaksanakan tahun 2017) adalah silaturahmi antara bupati dengan masyarakat. “Silaturahmi penting dan semakin kita pererat sebab dengan seperti itu kita bisa saling mengetahui yang terjadi,” ungkapnya.
Kedua, kata Bupati Ipong, pemerintah ingin mendengarkan apa yang menjadi keluhan masyarakat. “Ketiga, bupati sebagai pimpinan wilayah ingin menyaksikan secara langsung hasil-hasil pembangunan dan apa masalah-masalahnya,” pungkasnya. (kominfo/dist)