Berbahasa Dengan Benar, Media Massa Andil Didik Masyarakat

BERBAHASA atau menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar akan membangun jati diri dan karakter bangsa dan masyarakat Indonesia. Namun, masih banyak masyarakat yang belum bisa menerapkannya. Dan ternyata, media massa punya andil untuk hal ini.

Kepala Balai Bahasa Jawa Timur, Mustakim, saat pembukaan Penyuluhan Bahasa Indonesia bagi Pelaku Media Massa di Aula STKIP PGRI Ponorogo, Rabu (23/10/2019) mengatakan, saat ini pihaknya terus melakukan upaya pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia ke tengah masyarakat. Pasalnya, belakangan dirasakan bahasa Indonesia mulai terpinggirkan oleh bahasa asing. Hal ini terutama terlihat di berbagai tulisan yang ada di ruang publik, papan petunjuk atau barang-barang yang dipakai oleh masyarakat Indonesia.

Kepala Balai Bahasa Jawa Timur Mustakim saat memberikan materi kepada para peserta.

Mustakim mencontohkan, penggunaan nama perumahan, penulisan peringatan di taman atau pusat perbelanjaan sampai label obat, justru banyak yang berbahasa asing. “Padahal kalau yang digunakan bahasa Indonesia tentu akan lebih mudah dimengerti. Itu artinya bisa memudahkan masyarakat saat mendapatkan haknya. Juga menyelamatkan masyarakat. Misalnya pada label obat atau makanan,” ungkapnya sambil menambahkan bahwa bahasa merupakan identitas dan karakter bangsa.

Disebutkannya, media massa memiliki peran yang cukup besar dalam memberikan keteladanan dalam penggunaan bahasa Indonesia. Apalagi, saat ini media massa lebih sering menjadi rujukan dan lebih dipercaya oleh masyarakat dalam penggunaan bahasa Indonesia.

“Sering saya dengar, ada siswa yang berdebat dengan gurunya soal pemakaian kata atau kalimat. Dan anak-anak itu merujuk pada kalimat, kata atau istilah yang digunakan di media massa sebagai dasarnya. Nah, maka dalam rangka itulah pembinaan bahasa Indonesia kepada pelaku media massa dilaksanakan,” ucapnya.

Penyuluhan, pelatihan dan pelayanan kebahasaan bagi jurnalis, lanjut Mustakim, adalah bagian dari upaya fasilitasi Balai Bahasa dalam rangka pembinaan dan peningkatan mutu berbahasa di kalangan pelaku media massa. Selain itu, ada pula penyediaan buku rujukan, bahan informasi lain tentang kebahasaan sampai pada pemberian penghargaan kepada jurnalis dan media massa yang menggunakan bahasa Indonesia terbaik.

“Harapannya, jurnalis dan media massa terus berupaya meningkatkan mutu penggunaan bahasa Indonesia. Semakin mampu berbahasa dengan baik dan benar, yaitu yang sesuai dengan situasi dan sesuai dengan kaidah. Dengan berbahasa dengan baik dan benar, media massa itu sudah ikut mendidik masyarakat,” tuturnya sambil merujuk  fungsi media massa sebagai media pendidikan seperti termaktub dalam UU 40 tahun 1999 tentang Pers.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo Endang Retno Wulandari saat menerima cinderamata dari Balai Bahasa Jawa Timur.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo Endang Retno Wulandari yang membuka kegiatan menyatakan, penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar oleh media massa memegang peranan penting dalam pendidikan. Menurutnya, pendidikan tidak hanya terjadi di sekolah. Yang lebih banyak justru terjadi ketika di luar sekolah. Termasuk saat anak memegang gawainya yang salah satu isinya adalah berita.

“Maka secara tidak langsung media massa ikut mendidik ketika menyajikan berita dengan bahasa yang baik dan benar. Berita yang bahasanya jelas, tidak bias dan tidak provokatif,” pungkasnya. Dalam kegiatan ini, sekitar 50 peserta yang terdiri dari para jurnalis media massa cetak dan daring, media kampus serta sejumlah guru mata pelajaran bahasa Indonesia ikut ambil bagian. (kominfo/dist)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*