Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni Terima Lencana Peduli Guru, Inilah Pertimbangannya

BUPATI Ponorogo Ipong Muchlissoni kembali menerima penghargaan. Namun, kali ini bukan untuk Pemkab Ponorogo, melainkan untuk dirinya sendiri. Ia menerima Lencana Dwija Praja Nugraha yang merupakan penghargaan sebagai Bupati Peduli Guru dari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Penghargaan ini diterimanya di sela Puncak Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2019, di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Bekasi, Sabtu (30/11/2019). Lencana Dwija Praja Nugraha dipasangkan kepadanya oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.

Penyematan Lencana Dwija Praja Nugraha kepada Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim

Dikatakannya, ada sedikitnya delapan pertimbangan yang dijelaskan pihak PGRI kepadanya saat akan memberikan lencana ini.

“Pertama, saya dinilai berani mengalokasikan dana untuk para guru diniyah, guru PAUD dan guru Madin. Kedua, saya menginisiasi para guru sekolah negeri untuk mau mengurus sertifikasi kompetensi sebagai kepala sekolah. Sehingga kalau dulu susah cari kepala sekolah, sekarang jumlahnya sudah surplus,” ungkap Bupati Ipong sesaat setelah menerima lencana ini.

Ketiga, lanjutnya, dirinya dinilai berani menerbitkan Surat Perintah Tugas (SPT) untuk pada Gurut Tidak Tetap (GTT). Surat ini menjadi dasar untuk mengurus Nomor Unik Pendidik Dan Tenaga Kependidikan (NUPTK). Terbitnya NUPTK ini bisa digunakan untuk mendapatkan seritifikasi.

“Artinya untuk GTT ada penghasilan yang bertambah signifikan,” ulasnya.

Pertimbangan keempat, ia memberikan insentif untuk guru-guru sekolah swasta. Kelima, ada juga insentif dengan jumlah yang lumayan baik untuk GTT dan PTT.

“Keenam, selama menjabat bupati saya dinilai tidak pernah mengalokasikan APBD kurang dari 20 persen anggaran untuk pendidikan. Selalu lebih dari 20 persen,” ungkapnya.

Pertimbangan ketujuh, selama dua tahun terakhir Dinas Pendidikan Ponorogo selalu mendapatkan penghargaan Ombudsman untuk bidang pelayanannya. Hal itulah pula yang membuat Ponorogo mendapatkan Penghargaan Kepatuhan Standar Pelayanan Publik dari Ombudsman RI dengan nilai tertinggi Kamis (27/11/2019) lalu.

Kedelapan, dalam penelusuran jejak rekam oleh PGRI, ia dinilai bersih. “Nama saya clean dan clear,” ungkapnya.

Atas Lencana Dwija Praja Nugraha ini, Bupati Ipong menyatakan, dirinya sangat berterima kasih kepada PGRI Jawa Timur dan Kabupaten Ponorogo. “Ini adalah anugerah dari bapak ibu guru Ponorogo yang nantinya akan kembali ke bapak ibu guru sebagai semangat dan motivasi untuk membangun pendidikan,” tulisnya dalam dinding akun medsosnya.

Bupati Ipong juga menuliskan ucapan terima kasih kepada Mendikbud Nadiem Makarim. Ia akan meneruskan amanat untuk membangun pendidikan di Kabupaten Ponorogo, juga profesionalitas dalam memperhatikan kesejahteraan guru dan PGRI Kabupaten Ponorogo. (kominfo/dist/fdl)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*