Bursa Inovasi, Agar DD Benar-Benar Bangkitkan Ekonomi Desa

PONOROGO menjadi Kabupaten yang menutup rangkaian panjang Bursa Inovasi Desa (BID) di seluruh yang dihelat Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) di 2019 ini. Berbagai inovasi yang ada di bumi reyog ini akan menjadi catatan tersendiri, bila perlu direplikasi.

Hal ini diutarakan Sekjen (Kemendesa PDTT) Anwar Sanusi saat membuka BID Cluster 4 Ponorogo di Griya Ageng Kyai Ageng Besari, Tegalsari, Jetis, Ponorogo, Jawa Timur, Sabtu (21/12/2019). Menurutnya, inovasi yang dimunculkan oleh desa-desa di Ponorogo patut diacungi jempol. Hal ini mencerminkan penerjemahan secara tepat atas pemikiran para pejabat di kementerian.

Sekjen Kemendesa PDTT Anwar Sanusi (dua dari kiri) dan Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni (tiga dari kiri) menunjukkan inovasi kopi oleh salah satu peserta BID Cluster 4 Ponorogo
Sekjen Kemendesa PDTT Anwar Sanusi mengingatkan desa agar inovatif dalam mengelola dana desa.

“Tentunya kita sangat senang ketika melihat apa yang kita (kementerian) pikirkan bisa diterjemahkan dengan baik oleh masyarakat pedesaan. Terus terang ini (inovasi desa) di luar bayangan kita. Sebab ternyata, wong ndeso, kalau dipercaya bisa melakukan lompatan dibanding kawan-kawan di perkotaan,” ungkap Anwar Sanusi.

Dari BID, Anwar melihat banyak sekali inovasi yang telah dilakukan desa, terutama dalam mengelola keuangan desa sesuai dengan potensi daerahnya masing-masing. Ada yang menemukan inovasi alat pertanian, dan lain sebagainya. Termasuk di dalamnya inovasi dalam mendorong menggali potensi desa wisata seperti di BID Cluster 4 Ponorogo (Siman, Jetis, Mlarak , Sawoo, dan Sambit)

Dana Desa (DD) yang terus meningkat akhir-akhir ini diharapkan bisa membangkitkan perekomomian masyarakat desa. Dengan adanya inovasi, penggunaan DD bisa lebih optimal bagi kemajuan wilayah.

“Bursa Invovasi Desa ini menjadi cara agar penggunaan dana desa (DD) tidak terjebak hanya pada infrastruktur saja. Sebab, sejak kucuran dana desa naik, hanya jalan saja yang ternyata bangkit. Inovasi yang kita lombakan, kita sebarkan, saling informasikan, akan membuat DD benar-benar membangkitkan desa,” urai Anwar.

Apalagi, lanjut Anwar, dalam lima tahun mendatang, pemerintah RI sudah siap menggelontorkan dana desa sebesar total Rp400 triliun. Tiap tahun ada Rp72 triliun dana yang mengalir langsung ke desa. Ini meningkat dibanding beberapa tahun terakhir yang tiap tahun hampir Rp70 triliun, atau totalnya sekitar Rp257 triliun.

Anwar juga mencatat, inovasi di Ponorogo terhitung cukup maju. Mulai dari pemberdayaan masyarakat dalam penggalian potensi pertanian seperti melon organik, batik ikat, sampai kopi biji trembesi. Juga model pengembangan potensi wisata religi seperti di Tegalsari. Bila bisa dikapitalisasi dengan baik, maka akan memberi hasil yang luar biasa.

“Hal-hal di Ponorogo ini akan kita catat dan akan bila perlu akan kita replikasi di daerah lain nantinya,” ujarnya.

Penyerahan berbagai hadiah untuk para pemenang lomba dalam rangkaian BID Ponorogo.
Penyerahan berbagai hadiah untuk para pemenang lomba dalam rangkaian BID Ponorogo.

Dalam pembukaan BID Cluster 4 Ponorogo, dilakukan penyerahan sejumlah hadiah kepada para pemenang berbagai lomba yang digelar Kemendess PDTT di berbagai tingkatan. Juga dilaksanakan peresmian Bumdes Mulya Sari oleh Sekjen Kemendesa PDTT dan peresmian Menara Masjid Jami’ Tegalsari oleh Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni. (kominfo/dist)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*