ERA revolusi industri 4.0 memiliki prospek yang menjanjikan bagi posisi perempuan sebagai bagian dari peradaban dunia. Karenanya, penguatan sumber daya manusia (SDM) perempuan di Indonesia menjadi penting untuk terus menerus dilakukan.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Ponorogo Besse Tentrisampeang Agus Pramono di sela Pertemuan Perdana DWP Ponorogo di tahun 2020, Selasa (14/1/2020) di Gedung Korpri, Ponorogo. Menurut Tentri, di Indonesia –termasuk Ponorogo-, perempuan merupakan aset nasional yang terus-menerus dikembangkan guna menyambut tantangan bernegara.

“Mereka (perempuan) terus dan diharapkan selalu memberi kontribusi penuh dengan mengambil peran strategis dalam konstelasi pembangunan nasional,” ungkap Tentri.
Oleh sebab itu, pada 2020-2024, Dharma Wanita Persatuan memiliki program kerja (proker) yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN). Proker tersebut menjadi pedoman yang penguatan organisasi DWP memasuki era globaliasi.
“Di antaranya melalui pemenuhan sumber daya manusia yang tengguh dan berdaya saing, pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi serta kolaborasi yang kuat dengan mitra strategis,” urai wanita berdarah Sulawesi ini.

Tentri yakin dan optimis DWP mampu membangun organisasi yang lebih modern dan profesional dengan program-program pengembangan dan peningkatan kualitas anggota DWP yang berkesinambungan. Hal ini akan menjadikan para anggota DWP mampu bersaing secara terbuka dan mampu berkiprah secara aktif dalam memberikan konteribusi pemikiran, gagasan serta pandangan sebagai mitra strategis pemerintah terhadap pembangunan nasional di Indonesia.
Dalam pertemuan ini, acara dimeriahkan dengan menari dan menyanyi bareng secara spontan. Sejumlah istri ASN anggota DWP tampak bersemangat dan membuat suasana pertemuan lebih hidup dan ceria. (kominfo/dist)