Cuaca Buruk, Pohon Berbahaya Terus Dipantau

CUACA buruk yang sering terjadi sejak awal 2020 membuat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Ponorogo meningkatkan kewaspadaannya. Terutama untuk pepohonan di sekitar Ponorogo bagian perkotaan yang dinilai berpotensi menimbulkan bahaya, apabila diterpa angin kencang saat cuaca berubah secara ekstrem.

Kepala DLH Kabupaten Ponorogo Sapto Djatmiko, Selasa (21/1/2020), di kantornya mengatakan, sesuai wilayah kerjanya yang disebut Area Adipura, pihaknya telah mempersiapkan Satgas Pemantauan Pohon Ayoman yang bekerja 24 jam. Tim ini melakukan monitoring atau pengawasan dan evaluasi atas kondisi pohon ayoman yang ada di sekitar Area Adipura. Daerah ini meliputi wilayah Kecamatan Ponorogo plus sebagian Kecamatan Siman.

Batang-batang pohon yang terkumpul di halaman belakang Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ponorogo

“Mereka memantau pohon yang ada seperti kondisi akarnya, rantingnya, daunnya dan bagian-bagian lain yang mungkin berpotensi menimbulkan bahaya. Bahayanya macam-macam, tersangkut kabel listrik, kabel telepon, muncul di trotoar bikin kesandhung, dan bahaya lainnya seperti roboh yang mungkin menimpa rumah warga atau fasilitas umum lainnya,” urai Sapto.

Informasi dari masyarakat juga menjadi acuan tim ini dalam evaluasi dan monitoring pohon ayoman di sekitar Ponorogo kota. Tidak jarang, masyarakat memberikan laporan tentang pohon yang sudah miring dan akan ambruk. Baik melalui telepon, aplikasi perpesanan, media sosial atau berita di media massa.

Tim pun bisa segera bergerak untuk melakukan pemotongan ranting atau bahkan memangkas habis pohon tersebut sebelum menjadi sumber musibah bila telah mendapat laporan yang valid.

“Dua tiga minggu ini sudah enam pohon besar yang kita potong, kita pangkas. Ada yang terlalu panjang rantingnya. Ada pula yang terlalu lebat. Pemantauan kita ini juga bukan insidentil karena cuaca buruk tapi rutin,” ulasnya.

Perapihan pohon juga terus dilakukan. Ini agar pohon tetap aman bagi lingkungan sekitar tapi tetap menjadi ayoman di sekitar jalan. Juga tetap berfungsi menjadi sumber oksigen bagi manusia.

Mobil operasional Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ponorogo Untuk memotong dan merapikan pepohonan ayoman

Tim ini juga dilengkapi dengan mobil operasional yang dilengkapi dengan crane yang bisa menjangkau bagian atas pepohonan yang sulit dicapai dengan tangga biasa. Batang-batang yang dipotong akan dikumpulkan di lahan belakang gedung DLH Ponorogo.

“Untuk wilayah di luar Area Adipura, tanggung jawab evaluasi dan monitoring dilakukan oleh dinas terkait. Kalau jalan kabupaten berarti oleh Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) Ponorogo. Kalau jalan provinsi berarti ya tanggung jawab Dinas PUPR Provinsi,” jelas Sapto. (kominfo/dist)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*