Hanya di Ponorogo, Ada Lomba Adipura Tingkat Desa

SAMPAH menjadi persoalan di hampir semua tempat. Tak hanya di kawasan perkotaan, di kawasan perdesaan pun sampah mulai menjadi problem tersendiri. Antisipasi dan solusi menjadi hal penting untuk mengatasi masalah yang mungkin hadir karena sampah ini.

Di Ponorogo, langkah tersebut dilakukan oleh pemerintah kabupatennya. Pada tahun 2020 ini, Pemkab Ponorogo bakal menggelar Lomba Adipura Desa. Tidak main-main, hadiah yang disediakan mencapai total Rp1 miliar.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Ponorogo Sapto Djatmiko, Senin (10/2/2020) mengatakan, lomba ini hadir karena saat ini persoalan sampah yang rumit tidak hanya terjadi di kota. Semakin banyaknya penduduk dan semakin sempitnya lahan di desa juga memunculkan masalah. Termasuk persoalan sampah.

“Sekarang coba kita lihat di bawah-bawah jembatan di desa-desa. Sudah banyak sampah yang menggunung di situ. Kenapa? Itu karena semakin padat penduduknya, semakin sempit lahannya, sehingga konsep pembuangan sampah sudah harus berubah,” tuturnya.

Konsep dan penerapan dari pengelolaan sampah inilah yang bakal menjadi penilaian dalam lomba adipura desa di Kabupaten Ponorogo ini. “Perlu ada TPS (Tempat Pembuangan Sampah) di tingkat desa. Ada bank sampah tingkat desa. Target kita desa bisa mengolah sendiri sampahnya,” jelasnya.

Soal waktu pelaksanaan, Sapto belum mau membuka jadwal pastinya. Namun, pihaknya sudah mulai berkeliling ke sejumlah kecamatan untuk melakukan sosialisasi berbagai hal terkait kegiatan tersebut.

“Nah, desa kan perlu tahu, seperti apa TPS-nya, seperti apa bank sampahnya. Itu kita sosialisasikan lebih dulu. Namanya bank sampah itu harus bisa mengolah sendiri sampah sehingga memiliki nilai ekonomi, apakah jadi kompos atau jadi apa. Sampah plastik juga bagaimana cara agar bisa dijual kembali,” ulasnya.

Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni membenarkan rencana Pemkab Ponorogo ini. “Salah satu penilaian utama adalah barang siapa desa bisa mengelola sampah dengan baik, menjadi sesuatu yang bermanfaat, maka semakin besar manfaatnya maka akan semakin tinggi nilainya. Hadiahnya bisa untuk mengembangkan desa agar menjadi lebih baik,” pungkasnya. (kominfo/dist, foto : dok.kominfo ponorogo)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*