Kementerian Pertanian RI terus menggenjot potensi komoditas pertanian di Indonesia, sehingga nantinya produk pertanian di Indonesia mampu bersaing di Pasar Global. Salah satu potensi tersebut ada di Kabupaten Ponorogo yaitu kunyit.
Kabupaten Ponorogo melalui CV. Berkah Jaya mengekspor kunyit ke India sebanyak 110 ton. Ekspor kunyit tersebut secara simbolis dilepas oleh Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni di Desa Srandil Kecamatan Jambon, Selasa (11/2/2020).

Eksportir kunyit, Mohammad Saiin mengatakan bahwasannya pihaknya sudah melakukan ekspor kunyit ini sejak Tahun 2017, totalnya sampai dengan tahun ini 2.220 ton yang di ekspor ke India.
“Sekali kirim sebanyak 100 hingga 150 ton kunyit kering, dan hari ini tadi 110 ton atau 5 kontainer yang akan kita kirim ke India,” ungkapnya.
Saiin juga menjelaskan sebelum ia melakukan ekspor kunyit ini, dulunya pada tahun 2013 mengekspor jahe. Karena pasokan jahe tidak bisa memenuhi pasar ekspor, dikarenakan produksi mahal dan banyak virus yang bisa mengakibatkan gagal panen, serta membutuhkan tanah yang spesifik.

“Ya dulu ekspornya jahe, tapi petani tidak bisa memenuhi permintaan pasar ekspor, karena faktor bibit mahal, tidak sembarang tanah bisa ditanami, dan banyak virus yang menyerang. Kalau kunyit bisa ditanam di mana saja, bibitnya murah, serta terbebas dari virus, jadi permintaan pasar ekspor bisa terpenuhi,” jelasnya.
Sementara itu Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni menuturkan pihaknya akan meminta Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) Kabupaten Ponorogo untuk menyediakan bibit atau pupuk yang diperlukan masyarakat untuk membuat masyarakat tertarik menanam tanaman obat ini.
“Kunyit ini bisa jadi peluang yang bisa diambil masyarakat, sehingga masyarakat Ponorogo mendapat penghasilan tambahan,” ujarnya.
Bupati Ipong juga menambahkan ekspor kunyit ini bisa jadi potensi besar untuk Kabupaten Ponorogo, pasalnya banyak lahan pekarangan masyarakat yang tidak produktif bisa dimanfaatkan dengan menanam kunyit.
“Kunyit ini tanaman obat yang tak memerlukan lahan yang luas, dan perawatannya juga cukup mudah, jadi siapa saja bisa menanam,” imbuhnya.
Kementerian Pertanian juga akan terus mengenjot potensi-potensi dari komoditas pertanian lainnya untuk diekspor, hal ini untuk mendukung program gerakan tiga kali lipat ekspor produk pertanian atau gratieks yang selalu digaungkan oleh Kementerian Pertanian. (fdl)