HERAN dan terkejut dialami para Petugas Drainase Perkotaan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kabupaten Ponorogo. Saat melakukan pembersihan gorong-gorong di Aloon-Aloon, Selasa (18/2/2020) pagi, mereka menemukan beberapa benda yang diduga membuat saluran air tersebut tersumbat dan mengakibatkan genangan.
Saat ponorogo.go.id ikut masuk ke gorong-gorong, petugas memang menemukan sejumlah benda yang tidak seharusnya berada di dalam gorong-gorong. Benda tersebut antara lain adalah batu, tumpukan sampah plastik, dan pasir hasil sedimentasi saluran air tersebut. Sedangkan yang sempat mengejutkan petugas adalah bekas kanstin atau cor semen persegi yang biasa dipasang sebagai pembatas antara trotoar dan aspal. Kanstin juga sering dijadikan median jalan.

“Kami ini sedang membersihkan drainase sebagai tindak lanjut adanya genangan yang cukup tinggi pada Minggu (16/2/2020) petang. Tujuannya agar saluran lancar dan genangan tidak terjadi lagi. Ternyata di dalam (gorong-gorong) ada bekas kanstin yang mungkin sengaja dimasukkan warga ke situ. Entah apa maksudnya,” ungkap Kabid Kawasan Permukiman DPUPKP Kabupaten Ponorogo Sarnu di sela kegiatannya.
Apalagi, lanjut Sarnu, kanstin yang ditemukan di titik barat paling utara cukup banyak. Lebih dari 10 keping. Bahkan, kata petugas yang menemukan bekas-bekas kanstin tersebut, posisi kepingannya menumpuk di salah satu sudut. Bisa jadi, kata Sarnu, tumpukan inilah yang menjadi biang genangan air di Jalan Aloon-Aloon Barat atu sekarang bernama Jalan KH Hasyim Asy’ari.
Untuk itu, selama beberapa hari ke depan, satu regu Petugas Drainase Perkotaan DPUPKP Kabupaten Ponorogo akan diturunkan untuk melakukan pembersihan di seluruh gorong-gorong di Aloon-Aloon. Selain itu juga akan dilakukan pengangkatan sedimen dan pembersihan gorong-gorong dari berbagai sampah yang bisa menyumbat.

“Nanti sepanjang Jalan Diponegoro, Aloon-Aloon sampai ke selatan akan kita cek dan bersihkan. Saluran ini akan mengalirkan air dari kawasan ini (Aloon-Aloon) ke selatan sampai ke Sungai Jenes. Pembersihan akan kita lakukan sampai tuntas,” terang Sarnu.
Pembersihan inlet atau lubang pemasukan air dari jalan ke saluran. Inlet ini berada di bagian bawah trotoar. Bila inlet tersumbat, kata Sarnu, air tentu saja tidak bisa mengalir menuju gorong-gorong. Sejumlah bak kontrol tampak dibuka untuk melakukan pengecekan dan pembersihan tersebut.
“Kita himbau warga jangan membuang sampah ke dalam gorong-gorong. Apalagi memasukkan kanstin ke situ,” ucapnya. (kominfo/dist)