SUBUH berjamaah itu keren. Sebab, dengan melaksanakan salat subuh berjamaah maka akan mendapatkan rahmat, barokah, dan dijauhkan dari segala bencana.
Hal ini diutarakan Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni usai Subuh Berjamaah Bareng Bupati Ponorogo di Masjid Putra Sultan Agung, Desa Bangunrejo, Kecamatan Sukorejo, Jumat (21/2/2020). Dikatakannya, subuh berjamaah yang digelar Pemkab Ponorogo di mana bupati, anggota forkopimda, para kepala dinas dan sejumlah tokoh masyarakat merupakan sebuah gerakan. Yaitu gerakan yang diharapkan bisa memotivasi dan mengajak seluruh masyarakat muslim di Ponorogo untuk melaksanakan salat wajib di pagi hari tersebut secara berjamaah di masjid sekitar tempat tinggalnya.
“Kalau kita tahu betapa manfaat dan fadilah salat subuh berjamaah, niscaya kita akan berusaha keras untuk mendatangi masjid di pagi gelap untuk melaksanakannya,” ungkap Bupati Ipong di depan para jemaah.
Bupati Ipong yakin, bila seluruh warga di Ponorogo tergerak untuk salat berjamaah maka Ponorogo akan mendapatkan rahmat dan barolah dari Allah SWT. Ponorogo pun akan dijauhkan dari segala bencana.
“Jadi, kalau ada subuhan berjamaah, hai anak-anak muda, silakan selfie, lalu diviralkan. Bukan riya, tapi katakan ke dunia, subuhan berjamaah itu keren,” kata Bupati Ipong sambil menyapa jemaah remaja yang kebagian saf bagian belakang.
Ditambahkannya, dengan melaksanakan salat subuh berjamaah, maka warga bisa saling menyapa dan berbincang usai salat. Berbagai persoalan bisa dibicarakan lalu didapatkan solusinya. Dampaknya, silaturahmi makin erat dan kerukunan meningkat.
Sementara itu, soal nama masjid yang cukup unik, salah satu takmir Masjid Putra Sultan Agung, Abu amar menerangkan bahwa masjid yang dibangun pada 1962 tersebut semula adalah musala tanpa nama untuk menampung jemaah dari masjid desa setempat yang sudah penuh. Setelah beberapa kali renovasi beberapa kali akhirnya diberi nama masjid Anak Sultan Agung.
“Ini karena dulu masjid ini dirintis dan dibina oleh pengurus masjid NU di Jalan Sultan Agung sehingga namanya dibuat begitu. Kemudian di tahun 1981 dan akan dimintakan sponsor untuk pembangunan masjid ke salah satu perusahaan swasta, maka diganti menjadi Masjid Putra Sultan Agung. Pada perkembangannya, dibangun juga madrasah yang didanai oleh salahs atu donatur dari Malaysia, majikan salah satu PMI (Pekerja Migran Indonesia) dari sini,” pungkasnya.
Subuhan Berjamaah Bareng Bupati dilanjutkan dengan gowes bareng. Para jemaah, komunitas sepeda, para pejabat, dan anak-anak sekitar turut bersepeda berkeliling Desa Bangunrejo. Kegiatan diakhiri sarapan bareng dengan menu pecel Ponorogo. (kominfo/dist)