Pemkab Ponorogo Pantau Berkala Perkembangan Longsor Tugunongko

Pemerintah Kabupaten Ponorogo secara berkala memantau perkembangan tanah longsor yang terjadi di Dukuh Tugunongko, Desa Tugurejo, Kecamatan Slahung. Selama 24 jam pantauan, hasilnya, muncul retakan baru disisi barat lokasi longsoran pertama yang berpotensi mengancam beberapa rumah warga. Hal ini menyebabkan bertambahnya pengungsi baru sejumlah 8 KK yang terdiri dari 19 jiwa.

 

Pemetaan jalur evakuasi warga bila ada longsor susulan (foto: BPBD Ponorogo)

Kepala Pelaksana BPBD Ponorogo, Imam Basori mengatakan, akibat retakan baru tersebut, jumlah pengungsi saat ini bertambah menjadi 14 KK yang terdiri 35 jiwa yang sementara ini seluruhnya tinggal di rumah sanak saudara masing-masing. Selain itu ia juga menjelaskan, untuk persediaan sembako pihkanya masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan.

“35 jiwa tersebut 18 orang laki-laki, 17 perempuan, 6 lansia, 1 balita dan 3 anak-anak. Dan untuk persediaan sembako kami cukup untuk 35 jiwa tersebut,” ungkapnya, Senin(9/3/2020).

Tim Dinas Kesehatan saat lakukan pemeriksaan pengungsi dukuh Tugunongko

Sementara itu Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo juga melakukan pengecekan kesehatan secara rutin kepada 35 pengungsi tersebut, mulai dari tensi, dan lain sebagainya. Pengecekan ini bertujuan untuk memantau kesehatan para pengungsi meskipun sudah berada di tempat yang aman.

“Tim kami melakukan pengecekan selama tiga hari sekali, dan bila ada pengungsi yang sakit tim kami siap dipanggil 24 jam, untuk kesehatan para pengungsi di nyatakan sehat, dan ada beberapa yang sakit flu karena faktor cuaca sudah kita tangani,” ujarnya.

Rahayu Kusdarini, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo

Saat ini Tim dari BPBD Ponorogo, Destana Desa Tugurejo, dan relawan terus melakukan koordinasi mulai dari perkembangan longsoran hingga jalur evakuasi yang akan dilakukan nantinya. (Kominfo/fdl)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*