SEPANJANG Selasa (10/3/2020) ini, Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Ponorogo melakukan penanganan terhadap tiga warga miskin sekaligus. Mereka adalah Mesirah, warga Desa Blembem, Kecamatan Jambon; Miyati, warga Desa Biting, Kecamatan Badegan; dan Katiran warga Desa Sidorejo, Kecamatan Sukorejo.
“Kami mendapatkan informasi dari masyarakat dan perangkat desa di wilayah-wilayah tersebut. Untuk itu kami segera lakukan assesment atau penilaian untuk bisa memberikan penanganan sesuai kebutuhan warga tersebut,” ungkap Kepala Dinsos P3A Kabupaten Ponorogo Supriyadi kepada ponorogo.go.id di sela kegiatannya di Aula Bappeda Litbang Ponorogo, Selasa (10/3/2020).

Miyati adalah warga Desa Biting kurang mampu yang saat ini menderita sakit asma dan harus menjalani rawat inap di salah satu rumah sakit di Ponorogo. Warga ini tidak memiliki kartu Indonesia Sehat (KIS) sehingga memerlukan bantuan segera dari pemerintah.
“Ada dua yang akan kita lakukan, yaitu bagaimana nanti kita mengcover pengobatan dan kita cek kondisi rumahnya untuk bisa mendapatkan program rehab RTLH atau tidak karena dari laporan, kondisi rumahnya meperihatinkan,” urainya.
Untuk Katiran, Supriyadi mengirimkan tim untuk mengecek kondisi rumahnya. Ini karena dari laporan kades setempat kondisi rumah Katiran sudah tidak layak huni. “Kami juga mengecek di daftar penerima program rehab RTLH. Sepertinya sudah masuk. Jadi mungkin pada Juni atau Juli nanti sudah bisa dibangun,” ujarnya.

Sedangkan untuk Mesirah, tim dari Dinsos P3A, Forpimka Jambon, PMI, Baznas, dan BPBD Kabupaten Ponorogo terjun langsung. Mesirah adalah warga Blembem yang merupakan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) yang pada Sabtu (7/3/2020) lalu rumahnya terbakar. Diduga lampu minyak yang dinyalakan terjatuh dan menyulut api ke seluruh rumahnya.
“Kita prihatin dengan kondisi Mbah Mesirah. Sehingga tim lengkap kita turunkan,” ungkap Supriyadi.
Camat Jambon Shandra Aji mengatakan, tim yang sudah berunding dengan warga sepakat membawa Mbah Mesirah ke Panti Sosial. Hal ini akan dilakukan sementara sampai rumah untuk Mbah Mesirah selesai dibangun. Pertimbangannya, Mbah Mesirah mengalami disabilitas mental dan tidak memiliki keluarga.
“Warga dan kami juga sepakat untuk merehab rumah Mbah Mesirah menjadi semi permanen. Sumber dana dari iuran warga, Polres Ponorogo, PMI Ponorogo, Baznas, BPBD Ponorogo dan Dinsos P3A Ponorogo. Lahannya di atas tanah tetangganya, Pak Supriyadi,” ungkap Shandra.
Tim dan warga juga bekerja bakti membersihkan puing-puing rumah Mbah Mesirah. Juga menyerahkan sejumlah bantuan seperti sembako dan pakaian layak pakai. (kominfo/dist)