Upaya Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni dalam mewujudkan visi misinya menuju Ponorogo yang lebih maju, berbudaya dan religius tak pantang menyerah, selain menggalakkan subuh berjamaah beliau juga menggalakkan pengajian umum di kecamatan-kecamatan di wilayah kabupaten Ponorogo. Beliau selalu berusaha hadir untuk mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut.
Pengajian umum kali ini Rabu, (11/3/2020) digelar di Desa Ngrupit Kecamatan Jenangan dengan menghadirkan K.H. A’ad Ainurussalam Mubaligh dari Surabaya dengan mengambil tema visi misi bupati Ponorogo yakni “Menuju Ponorogo Yang Lebih Maju Berbudaya dan Religius”.

Hadir pada pengajian tersebut Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni, Wakil Bupati Ponorogo Soejarno, Sekretaris Daerah Kabupaten Ponorogo Agus Pramono, Ketua DPRD Ponorogo Sunarto, dan jajaran kepala OPD di Pemerintah Kabupaten Ponorogo, serta ribuan pengunjung yang memadati lokasi pengajian.
Bupati Ipong mengakui kendatipun saat itu kondisi kesehatannya kurang fit, namun begitu mendengar bahwa yang mengikuti pengajian tersebut begitu banyak terutama ibu-ibu yang antusias dan bersemangat, beliau terpicu juga semangatnya dan berkenan memberikan sambutan.
“Malam ini sebenarnya saya agak tidak sehat. Tapi saya dapat telepon dari protokol yang ada disini mengatakan 80% yang hadir ibu ibu yang penuh semangat, jumlahnya ribuan. Akhirnya saya putuskan untuk berangkat ketempat ini di Desa Ngrupit untuk bertemu dengan ibu-ibu semua.” Jelas Bupati Ipong.

Bupati Ipong menambahkan, mengikuti kegiatan pengajian seperti ini bisa untuk mengasah rohani, dan mengasah rohani sama halnya dengan mengasah iman dan taqwa.
“Dengan mengikuti pengajian seperti ini, itu betul dan sudah betul kalau panjenengan itu suka dengan pangajian seperti ini. Karena mengikuti pengajian itu berarti mengasah rohani, mengasah rohani itu sama dengan mengasah iman, mengasah taqwa.” Tutur bupati Ipong.
Bupati Ipong juga menambahkan, iman dan taqwa itu seperti aliran listrik. Tidak berwujud namun tampak jelas manfaat dan kegunaannya, Seperti lampu menyala itu karena aliran listrik bukan lampu itu listrik. Microphone bisa menghasilkan suara, karena adanya listrik tapi microphone itu bukan listrik.
“Listrik itu akan rusak, akan terjadi konsleting apa bila tidak di rawat. Sama dengan iman dan taqwa, perlu di jaga dan dirawat secara berkala dengan mengikuti pengajian seperti ini”. Tandas bupati Ipong dengan mengilustrasikan iman dan taqwa seperti lestrik dengan alat elektronik yang butuh secara terus menerus butuh penjagaan dan perawatan.
K.H. A’ad Ainurussalam dalam pengajiannya mengajak jamaah untuk mewujudkan Ponorogo yang lebih maju berbudaya dan religius dengan iklas, sabar dengan menjadi muslimin muslimat yang di ridloi Allah dan mendapatkan safaatnya Rosulullah. SAW. (Kominfo/Panji)