PADA tahun 2020 ini direncanakan ada sekitar 1.900 rumah tidak layak huni di Ponorogo yang akan direhabilitasi oleh pemerintah. Sebanyak 1.320 di antaranya berasal dari dana APBN, sisanya dari APBD Ponorogo.
Hal ini diutarakan Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni saat melaksanan kegiatan Tilik Desa di Desa Ngabar, Demangan, dan Jarak, Kecamatan Siman, Kamis (12/3/2020). Dikatakannya, 1.320 unit rumah tersebut merupakan program Bedah Rumah yang merupakan usulan anggota DPR RI Komisi V Sri Wahyuni Ipong Muchlissoni ke Kementerian Perumahan Rakyat. Usulan tersebut adalah hasil serap aspirasi beberapa waktu lalu.
“Jadi Bu Sri ini setelah dilantik langsung memperjuangkan masyarakat di dapilnya (daerah pemilihan, termasuk Ponorogo). Di antaranya ya Bedah Rumah ini,” ujarnya.
Sri Wahyuni, saat memberikan sambutan, telah berupaya untuk menjaring berbagai program untuk masyarakat sesuai bidangnya. Komisi V DPR RI, kata Sri Wahyuni, membidangi infrastruktur dan pertanian. Dan, hasilnya sejumlahprogram sudah bisa dipastikan akan terlaksana di Ponorogo.
“Kita dapat 1.320 program Bedah Rumah. Demangan dan Jarak dapat masing-masing 20 unit (rumah yang akan direhab). Dalam satu sampai dua bulan akan dimulai program itu. Dana dari Pemkab (Ponorogo) untuk program yang sama ada sekitar 500 unit dan dari DAK (Dana Alokasi Khusus) mencapai 98 unit,” ujarnya. Totalnya mencapai sekitar 1.900-an unit.
Selain itu, kata Sri Wahyuni, ada pula sejumlah program infrastruktur yang akan dilaksanakan di Ponorogo. Di antaranya adalah pembangunan jembatan gantung di enam titik, program Kotaku (Kota Tanpa Kumuh) dan bantuan BUMDes untuk lima BUMDes di Ponorogo, dan Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) di 13 titik di Ponorogo.
“Tahun depan saya akan usulkan 10 unit bus sekolah, pasar desa, jalan desa dan rehabilitasi,” ungkap Sri Wahyuni.
Bupati Ipong juga menyapa warga dan mengungkapkan maksudnya melaksanakan Tilik Desa. Yaitu melihat langsung kondisi wilayah sekaligus bersilaturahmi dengan masyarakat. Ia menilai desa-desa yang dihadirinya memiliki potensi yang luar biasa dan harus terus dikembangkan untuk bisa menjadi ikon desa atau produk unggulan. Mulai dari produksi jamur tiram, puli, sampai berbagai produk kerajinan di masing-masing desa.
Warga juga tampak antusias menyambut kedatangan Bupati Ipong ke desanya. Macam-macam kesenian rakyat ditampilkan. Bahkan Bupati Ipong sempat menunggangi gajah-gajahan yang dimiliki oleh kesenian gajah-gajahan yang menyambutnya di Desa Jarak. (kominfo/dist)