Subuh Berjamaah Untuk Kemakmuran Bersama

GERAKAN Subuh Berjamaah yang diselenggarakan Bupati Ponorogo akan terus digelorakan. Sebab melaksanakan subuh berjamaah memberi banyak manfaat. Termasuk di antaranya membawa kemakmuran untuk seluruh masyarakat.

Hal ini disampaikan Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni usai melaksanakan salat subuh berjamaah di Masjid At Taqwa, Desa Ngunut, Kecamatan Babadan, Jumat (13/3/2020). Bupati Ipong sempat mencontohkan kebangkitan Islam dan kemajuan ekonomi yang dicapai Turki. Sebuah pencapaian yang menurutnya dibangun atas kesadaran untuk salat berjamaah, terutama untuk salat subuhnya.

Bupati Ipong saat memberikan sambutan untuk menyapa jemaah yang mengikuti Salat Subuh Berjamaah di masjid At Taqwa, Desa Ngunur, KEcamaan Babadan, Jumat (13/3/2020)

 

“Di sana, setiap subuh masjidnya ramai semuanya. Ya tidak heran, berkah turun di sana. Kemakmuran mendekat. Kita yakin Ponorogo juga bisa makin makmur. Caranya, ya bekerja keras dan melaksanakan salat subuh berjamaah. Gerakan ini mungkin bisa jadi awalnya,” ungkapnya.

Menurutnya, gerakan saat ini memang sudah dimulai sejak pertengahan 2019 lalu. Namun, waktu itu masih cukup singkat dibanding perjuangan Turki dan para pemimpin negaranya untuk gerakan salat berjamaah.

Bupati Ipong dan rombongan saat bersiap untuk memulai kegiatan gowes bareng berkeliling Desa Ngunut.

“Necmettin Erbakan, perdana menteri sekitar tahun 1996-an memulai gerakan subuh berjamaah. Lalu dilanjutkan oleh Presidennya Recep Tayyi Erdogan. Mereka butuh sekitar 15 tahun untuk menggerakkan warganya. Tapi hasilnya, Turki dikenal dunia sebagai negara yang makmur,” urainya.

Usai salat dan beramah tamah, Bupati Ipong dan rombongan yang terdiri dari Sekdakab Ponorogo Agus Pramono, Ketua DPRD Ponorogo Sunarto, sejumlah kepala dinas dan kepala bagian diPemkab Ponorogo, dan warga serta anggota komunitas bersepeda gowes bareng berkeliling wilayah Ngunut dan sekitarnya.

Bupati Ipong dan rombongan saat mlelintas di salah satu ruas jalan dekat persawahan di Desa Gupolo, Kecamatan Babadan.

Kegiatan ditutup dengan undian doorprize di titik finis. Sejumlah warga mendapatkan alat pertanian yang disediakan oleh donatur dalam kegiatan gowes tersebut. Peserta juga menikmati kuliner khas Ponorogo yaitu pecel. (kominfo/dist)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*