Bupati Ipong Tinjau Jembatan Putus Penghubung Desa Dadapan Dan Gombang

Langkah sigap ditunjukkan Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni, sesaat setelah menerima laporan terjadinya bencara banjir di Wilayah Kecamatan Balong dan Slahung, Rabu (25/3/2020). Banjir memutuskan Jembatan Trunojoyo yang menjadi penghubung antara Desa Dadapan Kecamatan Balong Dan Desa Gombang Kecamatan Slahung.

Bupati Ipong didampingi Kepala Dinas PUPKP Jamus Kunto, Kepala Bappeda Sumarno, Kalak BPBD Imam Bashori serta anggota DPR RI Fraksi Nasdem Sri Wahyuni, berkesempatan meninjau langsung ke lokasi terdampak banjir tersebut.

Bupati Ipong saat koordinasi penentuan langkah pemkab

​Dikarenakan curah hujan tinggi yang terjadi sejak siang di wilayah selatan Ponorogo, menyebabkan debit air yang melewati sungai semakin tinggi serta membawa material berupa “dhapuran” (rumpun) bambu. Bupati Ipong yang hadir di lokasi tidak lama setelah terjadinya peristiwa tersebut menjelaskan, “Akibat derasnya air sungai dan “dhapuran” bambu yang menabrak pondasi jembatan, akhirnya jembatan Trunojoyo putus”, ujarnya.

​Untuk diketahui, Jembatan penghubung dua desa ini memiliki panjang sekitar 20 meter, dan terakhir kali dilakukan perbaikan secara swadaya oleh masyarakat pada tahun 2018. Jembatan Trunojoyo tersebut biasanya dijadikan akses oleh warga Desa Dadapan Kecamatan Balong dan Desa Gombang Kecamatan Slahung untuk berbagai macam keperluan sosial, ekonomi dan pendidikan. Dengan adanya musibah ini, warga terpaksa harus memutar sejauh satu kilometer untuk mencapai jembatan terdekat, itupun hanya kendaraan roda dua yang bisa lewat.

Bupati Ipong juga tinjau jembatan di Desa Tatung, Kecamatan Balong

​Sedangkan untuk langkah perbaikan yang akan dilakukan, Bupati Ipong berkomitmen untuk segera berkoordinasi dengan jajaran terkait, apakah akan dibangun jembatan sementara atau jembatan permanen. “besok akan segara kita rapatkan dengan jajaran, kita hitung berapa kebutuhannya, kalau tidak sampai 200 juta, maka akan langsung kita buatkan secara permanen, tapi bentuknya jembatan gantung”, lanjut Bupati Ipong.

​Dalam kesempatan tersebut, Bupati Ipong juga menghimbau kepada masyarakat, khususnya yang memiliki lahan di sekitar sungai, untuk rajin membersihkan “dhapuran” bambu. Karena menurutnya, selain debit air yang cukup deras, faktor penyebab putusnya jembatan penghubung dua desa itu justru disebabkan karena material yang terbawa banjir.

​Setelah melakukan pemantauan dan koordinasi awal dengan jajaran terkait, Bupati Ipong melanjutkan pemantauan ke Desa Tatung Kecamatan Balong yang juga terdampak bencana banjir sebagai akibat melubernya sungai yang ada disana. (kominfo/fdl/anf).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*