Banyak Jembatan Rusak, Desa-Desa di Slahung Diminta Tegas Tolak Penambangan Ilegal

PEMERINTAH dan para warga desa-desa di Kecamatan Slahung diminta bersikap tegas menolak penambangan ilegal di sungai-sungai yang mengalir di kawasan mereka. Sebab, kegiatan tambang ilegal telah mengakibatkan sejumlah jembatan penghubung sejumlah desa mengalami kerusakan, bahkan putus.

Hal ini disampaikan Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni saat meninjau langsung tiga jembatan di Desa Broto dan Desa Kambeng, Kecamatan Slahung, Jumat (27/3/2020) sore. Menurutnya, ketiga jembatan tergerus pada bagian pondasinya. Jembatan Broto telah putus beberapa waktu lalu dan telah diberi jembatan darurat. Namun, jembatan daruratnya pun putus terseret arus kencang beberapa hari lalu.

Bupati Ipong saat melihat langsung kondisi Jembatan Broto

Jembatan yang berada di batas kedua desa juga ada bekas gerusan di bagian sayapnya. Sedangkan Jembatan Kambeng pondasinya telah tergerus dan menggantung. Gerusan-gerusan tersebut makin menjadi karena karena material pasir yang ada di aliran sebelah bawah ditambang atau digali dasarnya untuk material bangunan.

“Kita lihat di jembatan ini, pondasinya menggantung. Itu karena tergerus arus yang makin kuat karena dasarnya semakin dalam setelah ditambang. Nah, ini kepala desa dan warganya saya minta untuk tegas mengendalikan siapapun yang mengambil pasir agar tidak terjadi hal seperti ini lagi,” ujar Bupati Ipong.

Bupati Ipong saat melihat langsung Jembatan Broto dan jembatan daruratnya yang ambrol

Setelah berdiskusi dengan kepala desa dan sejumlah warga di lokasi kunjungan, Bupati Ipong memutuskan untuk segera memperbaiki dua jembatan yang rusak. Yaitu jembatan Broto dan Jembatan Kambeng. Perbaikan keduanya akan diambilkan dari APBD Ponorogo 2020. Sedangkan jembatan di batas dua desa diserahkan perbaikannya kepada desa karena biayanya tidak terlalu besar.

“Kedua jembatan (Jembatan Broto dan Jembatan Kambeng) sangat penting bagi kegiatan ekonomi masyarakat. Mereka yang akan membawa hasil panennya dari sawah atau ladang ke rumah atau langsung keluar desa akan terhambat kalau tidak segera ada perbaikan,” ulasnya.

Jembatan Desa Kambeng juga rusak karena pondasinya tergerus air

Untuk jembatan Kambeng, Bupati Ipong meminta dinas terkait untuk memperbaiki bagian pondasinya. Sedangkan untuk Jembatan Broto, Pemkab sudah merencanakan untuk membuat jembatan besarnya pada tahun ini.

“Kita sudah menyiapkan penggantinya. Yang jembatan besarnya. Dalam waktu dekat akan dilelang dan tahun ini akan segera dibangun. Biayanya antara Rp2 miliar sampai Rp3 miliar mungkin. Sementara, kita akan memperbaiki jembatan daruratnya dulu, segera,” kata Bupati Ipong. (kominfo/dist)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*