Hadapi Corona, Warga Ponorogo Bentuk Kawasan Tertib Physical Distancing

WARGA dua perumahan di Ponorogo membentuk Kawasan Tertib Physical Distancing untuk mencegah penularan virus corona di wilayahnya. Langkah ini sebagai lanjutan dari social distancing atau jarak sosial sebagai upaya menekan menyebarnya wabah bernama covid-19 (Corona Virus Disease 2019) ini.

Kedua perumahan tersebut adalah Griya Harmony di Kelurahan Banyudono dan Griya Harmoni di Kelurahan Bangunsari, keduanya di Kecamatan Ponorogo. Kedua kawasan yang baru dibentuk Minggu (29/3/2020) pagi tersebut, pada siang harinya sempat ditinjau langsung oleh Wakil Bupati Ponorogo Soedjarno, Kapolres Ponorogo AKBP Arief Fitrianto dan Komandan Kodim 0802 Ponorogo Letkol (Inf) Sigit Sugiharto.

Wabup Soedjarno mengatakan, pemerintah sangat mendukung langkah warga di kedua lokasi tersebut. Menurutnya, hal ini membuktikan partisipasi aktif masyarakat dalam turut menanggulangi pencegahan penyebaran virus corona di Ponorogo.

“Memang kepada seluruh warga Ponorogo diminta dengan penuh kesadaran untuk menaati kebijakan pemerintah dalam menghadapi musibah seperti saat ini. Dengan ketaatan seperti ini, mau menjaga jarak, baik social distancing (jarak sosial) dan physical distancing (jarak fisik), mudah-mudahan wabah ini segera berakhir,” ungkap Wabup Soedjarno di sela peninjauan.

Wakil Bupati Ponorogo Soedjarno, Kapolres Ponorogo AKBP Arief Fitrianto dan Komandan Kodim 0802 Ponorogo Letkol (Inf) Sigit Sugiharto saat meninjau Permahan Griya Harmony Bangunsari yang merupakan Kawasan Tertib Physical Distancing

Diterangkannya, social distancing adalah upaya menjauhi keramaian dan beraktifitas di rumah. Sedangkan physical distancing adalah menjaga jarak aman penularan, yaitu sekitar 1,5 meter dengan orang lain. “Nah, bapak-bapak ini bisa menjadi panutan. Warga lain bisa menjadi contoh dalam menerapkan cara-cara pencegahan penyebaran virus corona,” ulasnya usai menyapa warga di kawasan tersebut.

Kapolres Ponorogo AKBP Arief menambahkan, kawasan yang dikunjungi tersebut bisa menjadi percontohan bagi seluruh masyarakat Ponorogo. Menurutnya, para warga di kedua perumahan memiliki kesadaran yang tinggi tentang pentingnya physical distancing dan siap mendukung kebijakan physical distancing yang ditetapkan pemerintah.

“Dengan adanya kawasan ini kita yakin kesadaran masyarakat lain akan semakin tumbuh. Kawasan seperti ini bisa diperlebar dan harapannya bisa diterapkan di daerah-daerah lain. Bisa di desa-desa lain, di kampung-kampung dan terus akan digelorakan. Insya Allah, kalau sudah begitu, virus ini bisa menghilang dari bumi ini,” ulasnya.

Suasana video conference di Ruang Pesat Gatra Mapolres Ponorogo yang diikuti oleh Wabup Ponorogo Soedjarno, Kapolres Ponorogo AKPB Arief dan Dandim Ponorogo Letkol (Inf) Sigit Sugiharto, Minggu (29/3/2020)

Sebelumnya, Wabup, Kapolres, Dandim Ponorogo, dan sejumlah pihak terkait telah melaksanakan video conference dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan di Ruang Pesat Gatra Mapolres Ponorogo. Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah memaparkan kondisi terkini terkait penyebaran covid-19 di Jawa Timur. Para bupati, walikota dan kapolres di Jawa Timur yang mengikuti rapat online tersebut juga berkoordinasi terkait langkahmereka dalam menghadapi covid-19 di daerahnya masing-masing.

Juga ada pembahasan soal mudik lebih awal oleh warga yang mulai menggejala. Baik mudik dari kota-kota utama di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya dan kota besar lainnya, maupun dari negara-negara lain yang masuk zona merah covid-19. “Tapi tadi belum ada rumusannya. Pemerintah masih akan berkoordinasi serta akan ada pelibatan organisasi-organisasi masyarakat dan juga Majelis Ulama Indonesia (MUI). (kominfo/dist)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*