Gereja di Ponorogo Laksanakan Misa Minggu Palma Melalui Live Streaming

MISA Minggu Palma yang dilaksanakan Gereja Katolik Santa Maria Ponorogo berlangsung khidmat meski agak berbeda dari biasanya. Kali ini, misa yang mengawali Sabtu Suci jelang Peringatan Paskah hanya diikuti tidak lebih dari 15 jemaat dan disiarkan secara langsung melalui streaming internet.

Romo Stanislaus Dadang Ardiyanto yang memimpin Misa Minggu Palma di Gereja Santa Maria Ponorogo pada Minggu (5/4/2020) mengatakan, pemanfaatan live streaming ini merupakan cara dari gereja untuk tetap melaksanakan ibadah namun tetap mematuhi instruksi pemerintah terkait penanggulangan penyebaran virus corona. Tiga buah kamera tampak terpasang di sekitar altar dan mimbar tempat Romo Dadang memimpin misa.

Romo Stanislaus Dadang Ardiyanto saat memulai Misa Minggu Palma di Gereja Santa Maria Ponorogo pada Minggu (5/4/2020) yang disiarkan melalui saluran internet.

“Hari ini kita menggelar misa yang disiarkan langsung, live streaming. Jemaat yang normalnya hadir di gereja, kali ini melaksanakan misa di rumah dengan mengikuti siaran langsung atau misa sendiri dengan dipimpin oleh kepala keluarga sebagai imamnya,” ungkap Romo Dadang usai Misa Minggu Palma.

Diterangkannya, dalam kondisi normal, pada Sabtu Suci ini ada berbagai kegiatan yang digelar oleh umat Katolik di seluruh dunia. Pada Minggu terdapat Misa Minggu Palma. Senin, Selasa, dan Rabu tidak ada kegiatan. Pada Kamis mulai ada kegiatan Kamis Putih yaitu mengenang perjamuan Tuhan, dilanjut Jumat Agung mengenang sensara Tuhan, lalu Sabtu Suci atau Fijili dan Minggu Paskah.

Romo Stanislaus Dadang Ardiyanto saat memimpin Misa Minggu Palma di Gereja Santa Maria Ponorogo, Minggu (5/4/2020).

“Dalam kondisi normal, ada beberapa perayaan yang kita selenggarakan dengan ibadah di gereja. Ada juga ekspresi dengan aksi teatrikal, dramatisasi di luar gereja, misalnya Jalan Salib. Semuanya untuk mengenang sengsara Tuhan. Tapi semua ini dibatalkan karena kita mematuhi instruksi pemerintah terkait corona,” terangnya.

Romo Dadang menambahkan, dengan live streaming maka pembatasan pertemuan atau physical distancing telah dilaksanakan. Di gereja, jemaat juga harus mengambil jarak yang cukup sebagai bentuk physical distancing. Mereka tampak duduk berjauhan satu sama lain.

Romo Stanislaus Dadang Ardiyanto saat berada di altar Gereja Santa Maria Ponorogo, memimpin Misa Minggu Palma pada Minggu (5/4/2020).

“Instruksi dari Keuskupan Katolik di Indonesia menyatakan bahwa misa-misa wajib dilaksanakan secara live, langsung, bukan rekaman. Dengan live streaming, kita sudah membuat batas. Imamnya di sini (gereja), umatnya di rumah. Artinya, iman telah dimenangkan tapi kepatuhan kepada pemerintah telah dilaksanakan. Menyadur kata Monsignor Albertus Soegijapranata (uskup pribumi pertama di Indonesia), bahwa kami ini 100 persen Katolik, 100 persen Indonesia,” kata Romo Dadang. (kominfo/dist)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*