Bupati Ipong Serahkan BST Corona Pertama Ponorogo

BUPATI Ponorogo Ipong Muchissoni menyerahkan secara simbolis Bantuan Sosial Tunai (BST) kepada warga terdampak akibat corona, Rabu (6/5/2020), di Balai Kelurahan Banyudono, Kecamatan Ponorogo. Penyerahan ini menandai ‘cairnya’ BST dari Kementerian Sosial RI untuk 16.302 KK di seluruh Ponorogo.

BST corona ini besarannya adalah Rp600 ribu perbulan yang akan diberikan selama tiga bulan terhitung dari April, Mei dan Juni tahun 2020. Bupati Ipong mengatakan, para penerima BST corona ini adalah masyarakat berpenghasilan rendah (BMR) yang secara langsung merasakan dampak ekonomi dan sosial akibat merebaknya covid-19 dan belum menerima bantuan sosial yang telah ada sebelumnya. Sumber dana dari BST Corona ini adalah APBN.

“Terdampak itu artinya mereka ini pendapatannya turun drastis karena adanya pendemi ini dan mereka belum mendapatkan bantuan sosial seperti PKH (Program Keluarga Harapan), BPNT (Bantuan Non Pangan Tunai) dan BPNTD (BPNT Daerah). Dan, Ponorogo ini termasuk kabupaten di Jawa Timur yang pertama kali cair (BST Coronanya) dan langsung kita serahkan,” ungkap Bupati Ipong usai penyerahan.

Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni saat melakukan penyerahan secara simbolis Bantuan Sosial Tunai kepada salah satu warga Kelurahan Banyudono, Rabu (6/5/2020).

Penyerahan BST Corona kepada seluruh penerima akan diselesaikan pada sepekan ke depan. Pada hari pertama dilaksanakan di dua kelurahan di kecamatan Kota Ponorogo. Yaitu Banyudono dan Bangunsari. Selanjutnya akan penyerahan BST akan dilakukan oleh Kantor Pos Ponorogo oleh para petugasnya dan bank-bank Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) melalui transfer rekening. Dipastikan dalam sepekan ini penyerahan BST Corona kepada 16.302 warga ini tuntas.

Orang nomor satu di Ponorogo ini juga berpesan kepada para perangkat desa dan kelurahan agar BST yang telah ada ini tidak dibagi dengan warga lain yang tidak masuk dalam daftar penerima. Apalagi dalihnya adalah agar bantuan ini bisa terdistribusi merata kepada warga yang lain.

“Saya dengar di salah satu kelurahan, katanya akan dibagi, didum, dengan orang yang tidak masuk daftar. Saya nyatakan itu tidak boleh. Ini utuh untuk penerimanya saja. Saya tekankan jangan dibagi, apalagi ini jumlahnya kecil, kok mau dibagi lagi,” tuturnya.

Salah satu warga saat melakukan pemotretan dan scanning barcode usai menerima BST bulan April yang menjaid jatahnya.

Bupati Ipong berharap BST ini bisa meringankan beban ekonomi para penerimanya. “Jangan dilihat besarannya. Mungkin tidak cukup untuk biaya hidup satu bulan. Tapi inilah itikad baik pemerintah di tengah sulitnya kondisi saat ini,” ujarnya.

Soal jangka waktu pemberian bantuan yang selama tiga bulan, Bupati Ipong menyatakan, pemerintah mendasarkan pada perkiraan bahwa pada Juni mendatang penyebaran covid-19 di Indonesia sudah mereda. Dengan begitu kondisi ekonomi masyarakat akan bisa bergerak kembali dan segera pulih. (kominfo/dist)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*