FASILITAS cuci tangan di ruang publik di Ponorogo akan ditambah demi menyongsong pelaksanaan new normal. Hal ini agar seluruh masyarakat lebih mudah untuk menjaga kebersihan tangan sebagai salah satu protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus corona.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kabupaten Ponorogo Jamus Kunto Purnomo, Rabu (3/6/2020) mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu penghitungan kebutuhan dari dinas-dinas terkait.
“Insya Allah kita akan membuat titik-titik cuci tangan baru menambahi fasilitas cuci tangan yang sudah ada saat ini. Ini agar masyarakat lebih mudah mendapatkan akses untuk menjaga kebersihan tangan. Jumlahnya berapa, titiknya di mana, itu masih kita tunggu dari satker (satuan kerja/dinas-dinas) yang bertugas,” kata Jamus.

Saat ini, kata Jamus, jumlah titik cuci tangan yang telah dibangun oleh DPUPKP terkait penularan corona sejak pertengahan Maret lalu mencapai 500 unit. Fasilitas ini tersebar di berbagai lokasi publik. Mulai dari kantor-kantor pemerintah, kantor swasta, pasar-pasar, taman-taman milik Pemkab Ponorogo dan berbagai fasilitas publik lainnya.
“Soal anggaran, tempat cuci tangan yang baru ini akan dibangun dengan dana BTT atau belanja tidak terduga,” kata Jamus.
Dana ini adalah anggaran untuk penanggulangan bencana, termasuk di dalamnya bencana pandemi covid-19 kali ini. BTT di Ponorogo saat ini totalnya mencapai Rp95 miliar. Jumlah ini hasil pengalihan anggaran dari berbagai pos anggaran pembangunan menuju BTT yang semula jumlahnya hanya Rp5 miliar.
Ponorogo sendiri saat ini sedang melaksanakan uji coba new normal di enam titik. Mulai dari gedung-gedung dinas pelayanan publik, jalan-jalan protokol, pusat perbelanjaan dan tempat wisata. New normal atau kenormalan baru adalah pelaksanaan tata kehidupan baru dengan normal atau kembali seperti biasa dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat. Yaitu rajin mencuci tangan, menjaga jarak aman 1-2 meter dan memakai masker secar disiplin saat beraktifitas. (kominfo/dist)