SEPULUH pasien positif corona di Ponorogo rencananya dipindahkan dari RSUD dr. Harjono Soedigtomarto Ponorogo menuju Shelter Covid-19 Ponorogo dalam waktu dekat. Hal ini menyusul permohonan para pasien untuk keluar dari rumah sakit yang telah dihuninya selama sekitar dua bulan terakhir.
“Jadi ada tiga pasien yang mengajukan permohonan ke saya sebagai Bupati Ponorogo untuk pulang ke rumah karena kondisi mereka sudah sehat walaupun hasil uji swab-nya masih positif. Maka permintaan untuk keluar dari RSUD itu saya kabulkan tapi bukan untuk pulang. Kita pindahkan mereka ke Shelter Covid-19, biar ganti suasana,” ungkap Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni, Jumat (5/6/2020) di Pringgitan atau Rumah Dinas Bupati Ponorogo.

Pasien yang mengajukan keluar dari rumah sakit tersebut adalah pasien nomor 1, istri pasien nomor 1 dan istri pasien nomor 2. Mereka adalah pasien yang merupakan bagian dari klaster Sukolilo. Sedangkan yang rencananya dipindahkan menuju Shelter Covid-19 Ponorogo adalah ketiga pasien tersebut ditambah sekitar tujuh orang pasien positif corona dari klaster Temboro.
“Mereka ini semuanya dalam kondisi sehat. Yang dari klaster Sukolilo itu sudah satu bulan badannya sehat. Akan tetapi sudah melakukan uji swab sampai 19 kali (pasien nomor 1) tapi ternyata hasilnya masih positif,” ungkap Bupati Ipong.

Dijelaskannya, untuk bisa dinyatakan sembuh, seorang pasien yang terkonfirmasi terinfeksi virus corona harus memenuhi dua syarat. Syarat pertama adalah hasil uji swab-nya negatif sebanyak dua kali berturut-turut. Kedua, tidak ada tanda-tanda infeksi pada hasil foto rontgen paru-parunya.
Pertimbangan lain pemindahan para pasien ke shelter sebagai upaya mengatasi kejenuhan para pasien yang sudah cukup lama berada di RSUD Harjono tanpa perawatan berarti karena kondisinya sehat. Selama ini mereka sudah tidak lagi meminum obat-obatan khusus covid-19 tapi tinggal mengonsumsi vitamin dan asupan sehat bergizi lainnya.
“Pemindahan ini juga menjadi antisipasi apabila ada tambahan pasien baru yang positif corona. Yaitu agar ruang perawatan covid-19 di rumah sakit kita cukup,” ulas Bupati Ipong.
Soal pasien dari klaster Sukolilo yang hasil uji swab-nya maih terus positif Bupati Ipong menyatakan dirinya belum mendapatkan penjelasan dari tim medis. Dikatakannya, ia sudah bertanya kepada para dokter di Dinkes Ponorogo dan RSUD Ponorogo, tapi belum ada yang bisa menjelaskan. Bahkan, kata Bupati Ipong, para dokter tersebut juga telah menanyakan hal yang sama kepada para senior mereka tapi juga belum mendapatkan penjelasan atas kondisi ini. (kominfo/dist)