MULAI Juni 2020 ini, sebanyak 1.320 Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Ponorogo akan ‘dibedah’ alias direhabilitasi agar menjadi rumah yang lebih layak untuk ditinggali. Kegiatan ini merupakan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya atau BSPS yang dananya berasal dari APBN 2020.
Kabid Perumahan dan Tata Bangunan, Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kabupaten Ponorogo, Dwi Puspitorini, Rabu (10/6/2020) mengatakan, sejak pekan lalu dan pekan ini pihaknya melakukan sosialisasi program BSPS ini di 61 desa yang tersebar di 16 kecamatan di seluruh Ponorogo.
“Saat ini kami sedang melakukan sosialisasi program rehab rumah yang dari APBN ini. Program ini bersifat stimulan atau pancingan dengan sasaran masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di lingkungan masing-masing. Artinya, harus ada peran dari masyarakat. Bisa berupa uang, tenaga, dan lainnya. Dari kepala desa dan perangkatnya kita mengharapkan dorongan bagi program untuk mensukseskannya,” terang Dwi usai sosialisasi rehab RTLH BSPS di kantor Kecamatan Jambon.

Setiap warga yang menjadi sasaran akan mendapat bantuan sebesar Rp17,5 juta. Rp15 juta untuk pembelian material dan Rp2,5 juta untuk upah tukang. Tentu, kata Dwi, jumlah uang ini tidak cukup untu membongkar rumah dan membangunnya kembali menjadi satu buah rumah. Karena itu, peran serta berbagai pihak untuk mendukung kegiatan pembangunan rumah ini sangat diperlukan.
Untuk rehab RTLH, dana dari pemerintah akan langsung ditransfer ke rekening penerima. Dana tersebut untuk membeli material yang dibutuhkan oleh masing-masing rumah. Setelah material yang akan dipakai diantar ke titik rehab RTLH, maka dana ditransfer ke toko bangunan tempat penerima bantuan membeli material.
Meski dengan dana yang terbatas, rehab tetap memperhatikan tiga syarat utama pembangunan rumah. Yaitu aspek keselamatan, kesehatan dan aspek kecukupan minimal bangunan seluas 9 meter persegi per orang

“Pelaksanaan kegiatan ini dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama 986 unit, tahap kedua sisanya. Periodenya mulai Juni sampai Oktober. Kami berharap kegiatan ini lancar,” ujarnya.
Camat Jambon Sandra Aji Hidayanto mengatakan, pihaknya sudah siap untuk menerima dan mensukseskan program ini. Sejumlah pihak akan digandeng untuk mendukung merehab rumah tersebut.
“Ya tentu kita berterima kasih dengan adanya program ini. Sebab, program ini sangat membantu warga kami, yaitu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Sejumlah yayasan dan lembaga amal akan kita ajak untuk melakukan rehab ini,” pungkas Sandra. (kominfo/dist)