Beginilah Cara Menggelar Kesenian Reyog Saat New Normal

Pandemi Global covid-19 memberi dampak yang cukup serius pagi pelaku Kesenian Reyog Ponorogo. Kesenian yang pasti menjadi perhatian dan mendatangkan penonton cukup banyak ini, terpaksa harus berhenti sementara waktu mematuhi protokol kesehatan dari pemerintah sebagai pencegahan penularan virus corona.

Namun, dengan di tetapkannya Kabupaten Ponorogo menjadi zona kuning atau zona resiko rendah, membuat beberapa kebijakan pemerintah mulai melunak. Salah satunya memperbolehkan pagelaran Reyog Ponorogo dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, kebijakan ini diberikan karena masyarakat dinilai sudah disiplin memakai masker, rajin cuci tangan pakai sabun dan menjaga jarak.

“Kita sudah menjadi zona kuning, reyogkan sudah boleh akan tetapi tetap mengedepankan protokoler kesehatan,” kata Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni.

Penerapan Protokol Kesehatan pada Pagelaran Reyog Ponorogo

Bupati Ipong menjelaskan, Protokol kesehatan dalam pertunjukan reyog yaitu dengan cara menggunakan masker bagi seluruh pemainnya, dan tetap menerapkan physical distancing atau jaga jarak bagi para penari serta pengrawitnya.

“Ya seperti reyog yang kita lihat sekarang ini, semuanya menggunakan masker, dan jaraknya diatur,” jelas Bupati Ipong.

Selain diberlakukan untuk pemain Kesenian Reyog Ponorogo, Bupati Ipong juga mengingatkan para penonton untuk terus disiplin protokol kesehatan, menjaga jarak dan selalu gunakan masker karena  hal tersebut merupakan salah satu penerapan new normal bagi masyarakat.

“Para pemainnya pun juga harus berasal dari desa/kelurahan dimana pertunjukan reyog tersebut digelar, dan tetap patuhi protokoler kesehatan,” pungkasnya. (Kominfo/fdl)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*