Pelanggar Protokol Kesehatan Berkurang, Sekda Ucapkan Terima Kasih Kepada Masyarakat

Pemerintah Kabupaten Ponorogo, bersama beberapa instansi terkait terus menekan akan penyebaran covid-19 di Kabupaten Ponorogo. Berbagi cara dan upaya mualai dengan pembagian masker, pembagain handsanitizer, hingga sosialisasi ke masyarakatpun sudah di lakukan. Kemarin jajaran Polres Ponorogo membikin tim Hunter Covid-19 hingga operasi yustisi yang tiap harinya ada penurunan pelanggar protokol kesehatan.

Terkait dengan denda pada operasi yustisi, Sekretaris Daerah Ponorogo, Agus Pramono selaku ketua gugus tugas percepatan penanganan covid-19 Ponorogo mengatakan untuk denda pak Bupati kemarin mengharapkan untuk menyesuaikan dengan Peraturan Gubernur Jawa Timur. Pihaknya juga sudah mengundang kepolisian, kejaksaan, pengadilan negeri untuk merumuskan Peraturan Bupati (Perbup) yang sudah ada sehingga bisa dilaksanakan di Ponorogo dengan baik.

Operasi Yustisi yang dilakukan di berbagi lokasi strategis di Ponorogo

“Ya kesimpulannya kita ubah dendanya 50ribu sampai 250ribu yang memutuskan nantinya hakim pada saat operasi yustisi,” ungkapnya, Senin (21/9/2020).

Agus juga menjelaskan terkait dengan perubahan Perbup ini sudah dinaikkan ke Bupati, tapi nantinya kalau harus disesuaikan dengan Pergub tetap kita coba, akan tetapi menurutnya denda 250 ribu untuk masyarakat Ponorogo terlalu berat apalagi ini massa pandemi. Kita tetap mengedepankan adalah edukasi kepada masyarakat yang sifatnya mendidik.

“Yang membedakan untuk dendanya yaitu sudah melanggar berapa kali itu pasti lebih berat dan dilihat orangnya seperti apa,” jelasnya.

Untuk wilayah-wilayah mana saja yang akan dilakukan operasi yustisi, sesuai instruksi pada rapat dengan Kemenko, Pemerintah Daerah akan menentukan lokasi-lokasi yang di pandang menjadi prioritas operasi yustisi. Operasi ini akan dilakukan setiap hari di keramaian yang banyak dikunjungi masyarakat dan berpotensi pelanggarannya besar.

Anggota tim covid hunter saat melakukan operasi yustisi

“Saya minta kepada Kepala Satpoll PP dalam menentukan lokasi jangan sampai bocor agar tahu, seberapa besar masyarakat sudah disiplin protokol kesehatan,” pintanya.

Agus juga berterima kasih kepada masyarakat yang sudah disiplin protokol kesehatan, pasalnya semakin lama semakin sedikit yang ditemui pelanggar protokol kesehatan. Nantinya juga akan kita evaluasi setelah 14 hari seperti apa.

“Sesuai laporan awal dilangsungkannya operasi yustisi ada 40-50 orang kalau sekarang 10-20 orang pelanggar selama satu jam operasi berlangsung, perkembangannya menurun yang terjaring operasi yustisi, saya berterima kasih kepada masyarakat yang sudah disiplin protokol kesehatan,” pungkasnya. (Kominfo/fdl)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*