PEMERINTAH Kabupaten Ponorogo mengimbau warga mewaspadai berbagai kemungkinan terkait bencana hidrometeorologi yang berpotensi terjadi di musim penghujan. Apalagi saat ini sudah masuk ke bulan Desember di mana curah hujan akan terus mengalami peningkatan.
Kepala Bidang Kedaruratan Dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ponorogo Setyo Budiono, Rabu (2/12/2020), mengatakan, imbauan ini diberikan kepada warga karena saat ini sudah mulai terjadi bencana hidrometeorologi di Ponorogo. Yang terbaru adalah ambruknya pohon waru berukuran besar di Jalan Dieng, Kecamatan Ponorogo, Selasa (1/12/2020) malam.
“Sekarang sudah ada kejadian pohon tumbang akibat tingginya curah hujan. Pohon yang lapuk di bagian bawah (akar) akhirnya ambruk karena tidak bisa menahan beban setelah hujan terus mengguyur sekitar lokasi sejak sore hari,” terang Budi sambal menerangkan evakuasi terhadap robohan pohon sudah selesai dilakukan oleh Tim Reaksi Cepat BPBD Ponorogo tak lama setelah kejadian. Kerugian yang dialami adalah kerusakan sebuah sepeda motor akibat tertimpa batang pohon.
Dijelaskannya pula, saat ini hujan masih akan terus meningkat intensitasnya. Sebab ada pengaruh badai La Nina yang terjadi di Samudera Pasifik. Ada pula anomaly suhu muka laut di wilayah Nino 3.4 (samudra pasifik) yang diprediksi didominasi oleh anomali negatif pada Oktober 2020 dan bertahan hingga Januari 2021.
Kondisi ini “Sehingga, harus diwaspadai karena diperkirakan berdampak terhadap peningkatan curah hujan bulanan di wilayah Jawa timur dan juga Kabupaten Ponorogo pada periode akhir tahun 2020 hingga awal tahun 2021.
“Untuk warga yang punya pohon dengan ranting yang sudah cukup lebat mungkin sebaiknya dipangkas sedikit. Lalu, untuk warga yang tinggal di ketinggian dengan lereng 30 derajat atau harus lebih berhati-hati. Segera mengungsi ke lokasi yang aman kalau terjadi hujan terus menerus,” pungkasnya.
BPBD Ponorogo sendir telah memetakan daerah-daerah rawan bencana hidrometeorologi di Ponorogo. Untuk rawan tanah longsor yaitu Kecamatan Sawoo, Sooko, Pudak, Pulung, Ngrayun, Slahung, Jambon, dan Badegan. Sedangkan yang berpotensi banjir adalah wilayah lain di dataran rendah atau daerah tangkapan air seperti Balong, Sukorejo, Kauman, Sambit, dan Ponorogo. (kominfo/dist – foto : BPBD Ponorogo)