Cuaca Masih Ekstrim, Warga Tetap Harus Waspada Luapan Air Sungai

LUAPAN air sungai di wilayah Ponorogo Kota masih harus diwaspadai pada beberapa waktu ke depan. Hal ini terkait kondisi cuaca yang ekstrim dengan curah hujan yang tinggi di hampir seluruh Ponorogo.

Kepala Bidang Kedaruratan Dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ponorogo Setyo Budiono, Kamis (7/1/2021) mengatakan, pada Rabu (6/1/2021) telah terjadi hujan dengan intensitas tinggi di seluruh Ponorogo. Akibatnya, terjadi luapan di sejumlah titik di Ponorogo Kota, terutama yang posisinya tergolong rendah dan dekat dengan sungai.

“Di sejumlah jalan utama di sekitar kota ini banyak genangan. Air meluap dari sungai-sungai yang ada di sekitar kota ini,” ujar Budi.

Rumpun bambu yang hanyut dan menyangkut di jembatan sekitar Jalan Ontoseno, Surodikraman (Kamis, 7/1/2021), saat dibersihkan oleh warga agar tidak menghalangi arus air dan berakibat luapan air di permukiman warga.

Luapan tersebut di antaranya terjadi di Jalan Diponegoro, Jalan Dr. Soetomo, Jalan Jaksa Agung, Jalan Sumatra, Jalan MT Haryono, Jalan Kumbokarno, Jalan Pramuka dan Jalan Subali. Di titik-titik tersebut air menggenang dengan ketingian sekitar 5-15 cm. Namun genangan yang terjadi sejak sekitar pukul 18.00 WIB ini mulai surut pada sekitar pukul 21.00 WIB.

Sungai-sungai yang meluap antara lain Sungai Brahu dengan Tinggi Muka Air (TMA +) kurang lebih 1 meter dari bibir sungai, Sungai Urung-Urung rata dengan bibir sungai, sungai di selatan kampus Unida kurang lebih 70 cm dari bibir sungai, Sungai Gendol Jabung dengan TMA 1 m dari bibir jembatan dan terus menyusut pada malam hari.

TMA Sungai Sekayu sempat mencapai 490 pada pukul 20.36 WIB dan TMA Dam Sungkur tercatat di angka 150 dan turun di posisi 120 pada pukul 20.34 WIB.

Tim BPBD Ponorogo saat menurunkan alat untuk menyedot air luapan yang menggenangi basement RS Darmayu, Rabu (6/1/2021) malam.

Di Kawasan Jalan Ontoseno, Kelurahan Surodikraman, sebuah rumpun bambu tampak tersangkut di jembatan. Akibatnya air yang seharusnya mengalir di sungai meluap sampai ke permukiman warga. Meski begitu, luapan belum menyebabkan air masuk ke rumah-rumah warga.

“Kita sudah lakukan normalisasi (pengerukan) sungai. Tapi belum bisa semuanya sebab ada juga sungai yang bukan kewenangan Pemkab Ponorogo, melainkan kewenangan DAS Solo,” ungkap Budi.

Ia memastikan pihak BPBD dan seluruh instansi yang terkait akan terus memantau kondisi yang ada serta bersiaga dengan tindakan yang diperlukan. Termasuk melakuan evakuasi.

“Tadi malam kami juga memompa air yang masuk ke basement RS Darmayu dengan kedalaman sampai 1 meter,” pungkas Budi. (kominfo/dist)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*