Februari Puncak Musim Hujan, BPBD Imbau Warga di Dekat Sungai Waspada

BADAN Penanggulangan Bencana Derah (BPBD) Kabupaten Ponorogo mengimbau warga Ponorogo yang rumahnya berada di bantarangan sungai untuk meningkatkan kewaspadaannya. Ini sebagai antisipasi bila terjadi bencana banjir akibat luapan sungai.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Ponorogo Imam Basori, Kamis (4/2/2021) di kantornya mengatakan, sesuai prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Ponorogo akan mengalami puncak musim hujan pada Februari ini. Terutama pada pekan pertama dan awal pekan kedua bulan ini.

Sebuah alat berat dikerahkan untuk mengangkat rumpun bambu yang menyangkut di bawah jembatan di Jalan Suminten, Krajan, Kecamatan Siman, Kamis (4/2/2021).

“Jadi pada pekan ini curah hujan di Indonesia, termasuk Ponorogo, curah hujan masih tinggi. Sehingga saya berharap agar warga untuk mengantisipasi cuaca yang selalu berubah dan cenderung ekstrem saat ini. Bisa tiba-tiba cerah, bisa tiba-tiba hujan deras bercampur angin kencang,” kata Imam Basori.

Karena potensi bencananya adalah karena faktor hidrometeorologi, maka antisipasinya adalah untuk bencana banjir, longsor, dan angin puting beliung. “Untuk warga yang berada di dekat sungai agar lebih meningkatkan kewaspadaan. Terutama saat hujan deras turun lebih sari satu jam. Air pasti cepat meningkat dan bisa meluap. Waspada itu wajib hukumnya,” ulasnya.

Warga sekitar lokasi tersangkutnya rumpun bambu turut menyingkirkan potongan bambu.

Dijelaskannya, luapan yang terjadi sebenarnya merupakan air yang antre untuk masuk ke sungai. Sehingga, biasanya luapan tidak berlangsung lama. Hanya tiga atau empat jam setelah hujan reda, air akan segera surut. “Karakteristik luapan di Ponorogo memang seperti itu,” katanya.

BPBD juga sudah menyiagakan personelnya untuk kondisi saat ini. Jumlah petugas dan relawan yang bertugas memantau situasi dan ketinggian air saat hujan mencapai sekitar 70 orang. Mereka tersebar di berbagai titik yang berpotensi terjadi bencana.

Beberapa alat berat juga disiagakan. Backhoe tersebut disiapkan untuk mengatasi bila terjadi tanah longsor atau mengangkat rumpun bambu yang tersangkut di bawah jembatan atau di titik tertentu seperti yang terjadi di Jalan Suminten, Rabu (3/2/2021) petang. (kominfo/dist)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*