PERTUMBUHAN ekonomi Kabupaten Ponorogo selama 2020 lalu mengalami kontraksi atau penurunan yang cukup tajam. Di akhir tahun lalu, angkanya tercatat minus 0,90 persen. Pandemi ditengarai menjadi penyebabnya.
Dalam laman resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Ponorogo, tercatat terjadi penurunan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) menurut Lapangan Usaha dibanding 2019. Yaitu dari 5,01 persen menjadi -0,90 persen.
“Hal ini kemungkinan terjadi akibat adanya pandemi,” ungkap Kepala BPS Ponorogo Siswi Harini, Senin (1/3/2021).
Dalam tabel yang tersaji dalam laporan Ponorogo Dalam Angka 2021, ada 10 lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan negative. Mulai dari pertambangan, pengadaan listrik dan gas, pengadaan air, perdagangan besar darn eceran, transporasi dan pergudangan, jasa keuangan, jasa perusahaan, jasa konstruksi, administrasi pemerintahan, dan lain-lain.
Yang turun paling tajam adalah lapangan usaha penyediaa makanan dan minuman. Hal ini dimungkinkan karena bisnis perhotelan dan restoran yang lesu di masa pandemi. Sedangkan yang masih bertahan di posisi positif antara lain adalah jasa Pendidikan, informasi dan komunikasi, dan jasa kesehatan kegiatan sosial.
“Banyak orang yang WFH (Work From Home), sekolah daring, itu kan butuh kuota. Tentu memberi pengaruh positif pada pertumbuhan ekonomi bidang informasi dan komunikasi. Jasa kesehatan juga naik karena mungkin banyak juga orang yang memeriksakan diri, tes ini, tes itu, tes kondisi tubuh,” ujar Siswi.
Pada 2016, PDRB Ponorogo berdasar harga konstan 2010 adalah 5,29 persen. Tahun 2017 5,10 persen, tahun 2018 5,27 persen dan tahun 2019 mencapai 5,01 persen. (kominfo/dist)