MENABUNG di dalam celengan ternyata masih menyedot minat anak-anak di Ponorogo. Pemkabnya pun memberikan dukungan penuh sebab bisa menjadi wahana untuk menanamkan sikap positif sejak dini kepada anak. Di antaranya sikap hemat, rajin dan efisien dalam penggunaan uang.
Seperti yang terlihat pada Festival Bongkar Tabungan yang diselenggarakan Rumah Belajar Desa Bringinan, Kecamatan Jambon, Ponorogo yang digelar pada 29 Maret-7 April 2021. Sebanyak 712 anak akan membuka kotak kayu celengan mereka yang merupakan wadah bagi mereka untuk menabungkan uang sisa jajan sehari-harinya.
“Pada 10 hari ini kita menggelar Festival Bongkar Tabungan. Kami membuka celengan kayu dari anak-anak peserta program menabung selama satu tahun terakhir. Hal ini kami lakukan menjelang puasa sehingga nantinya saat lebaran mereka punya uang untuk keperluan mereka sendiri,” ungkap Kepala Desa Bringinan Barno, Selasa (30/3/2021).
Dikatakannya, sejak dimulai pada 2015 digelar dan mulai dibongkar pada 2016, animo peserta selalu meningkat. Kegiatan yang awalnya hanya diikuti oleh sekitar 30 anak dengan hasil Rp30 juta dan hanya dari Desa Bringinan, saat ini sudah diikuti oleh 712 orang dari 18 desa di sembilan kecamatan di Ponorogo.
“Karena itu, kami memprediksi, pada tahun ini hasil tabungan anak-anak bisa mencapai sekitar Rp300 juta,” ulasnya sambil menerangkan bahwa festival digelar cukup panjang demi menghindari kerumunan dan antrean panjang agar tak terjadi penyebaran covid-19.
Festival ini mendapat respons positif Pemkab Ponorogo. Terbukti, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dan Wabup Lisdyarita langsung meninjau kegiatan yang diyakini menghasilkan uang koin alias receh yang jumlahnya sangat banyak. Bupati Sugiri sempat melakukan pemecahan salah satu celengan kayu milik salah satu peserta. Keduanya juga menyaksikan salah satu ruangan di Rumah Baca yang dipenuhi berkarung-karung uang receh.
“Ini adalah hal yang luar biasa. Sebuah penanaman sikap positif sejak dini. Yaitu sikap hemat, rajin dan efisien dalam penggunaan uang. Ya memang harus ditanamkan sejak dini,” ungkap Bupati Sugiri. (kominfo/dist)