Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengakhiri kunjungan kerja di Ponorogo dengan menyerahkan bantuan program pemerintah. Turut mendampingi acara tersebut Wakil Bupati Ponorgo Lisdyarita beserta Forkompimda Ponorogo. Penyerahan ini juga dihadiri oleh perwakilan OJK Jatim, perwakilan Bank yang tergabung dalam Himbara, BPJS Ketenagakerjaan dan ATR/BPN Wilayah Jawa Timur serta kepala OPD di lingkungan Provinsi Jatim yang berlangsung di Pendopo Agung Kabupaten Ponorogo
Penyerahan bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Timur berupa Sertifikat hak atas tanah kepada Kabupaten Ponorogo, penyerahan BLT DD, BKK Jatim Puspa, BKK Bumdesa Tahun 2021 dan Masker bagi Pendamping Desa, Simbolis penyaluran dana bergulir, PEN dan satu rekening satu pelajar (KEJAR) dari Bank Jatim, Penyerahan kredit PKPJ dan kredit Dagulir dari bank UMKM Jawa Timur, Simbolis penyaluran KUR dari bank Mandiri, Simbolis penyaluran KUR Ritel dan Tani, PEN, dan BPUM dari bank BNI, Simbolis penyerahan kartu peserta dan Penerimaan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan, dan Penyerahan Sertifikat penjamin kredit mikro dan bantuan peralatan usaha dari PT Jamkrida Jatim.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengucapkan terima kasih atas kedatangan Gubernur Jawa Timur ke Ponorogo untuk kedua kalinya, paska ia dilantik. Bupati Sugiri juga mengungkapkan korelasi atau benang merah program pemerintah antara pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten Ponorogo.
“Saya mengucapkan terima kasih atas kedatangannya di bumi reyog untuk kedua kalinya. Saya mengajak kepada Kepala OPD untuk membuktikan Ponorogo Hebat dalam menyongsong Jatim CETTAR. Kalau Presiden Jokowi Punya Nawa Cita, Bunda Khofifah punya Nawa Bhakti Satya, Ponorogo mempunyai Nawa Darma Nyata,” ungkap Kang Giri.
Bupati Sugiri Sancoko menjelaskan perjalanan untuk menuju Ponorogo Hebat tidak mudah, dikarenakan, ia dan Wabup Lisdyarita dilantik pada saat pandemi Covid-19. APBD Kabupaten Ponorogo direfocusing dan direalokasi untuk mengatasi pandemi ini. Sementara disisi lain masyarakat meminta penanganan permasalahan dilakukan secara cepat seperti jalan rusak, persampahan dan lain-lain. Hal ini bisa diatasi dengan gotong royong di semua program pemerintahnya.
“Saya dan Bunda Lisdyarita dilantik dalam pandemi Covid-19. Semua anggaran terkena refocusing dan realokasi, sementara masyarakat meminta cepat dalam mengatasi permasalahan, seperti jalan rusak. Hal ini kami atasi dengan program gotong royong, seperti siang hari ini sangat kami harapkan dan akan terus berlangsung. Kami berupaya Jatim CETTAR akan dibuktikan di Ponorogo,” tutupnya. (kominfo/fdl)