PEMKAB Ponorogo berencana melakukan terobosan dalam mengelola sampah. Terobosan tersebut memungkinkan sampah yang muncul bisa menghadirkan kegunaan dan tidak menyisakan residu.
Bupati Ponorogo Sugiri ‘Kang Giri’ Sancoko, Rabu (7/4/2021), usai rapat pengelolaan limbah di Ruang Bantarangin Gedung Graha Kridha Praja Pemkab Ponorogo mengatakan, saat ini sampah di Ponorogo selalu menimbulkan masalah. Sejauh ini pemecahannya adalah membuang di tempat pembuangan akhir (TPA) yang justru menimbulkan masalah baru, yaitu soal keterbatasan lahan.

“Kita butuh solusi yang di luar kebiasaan. Kita harus mampu mengelola sampah ini dengan baik,” kata Kang Giri usai rapat.
Pengelolaan tersebut dimulai dengan pemilahan sampah berdasarkan jenisnya. Sampah plastik, kertas, sampah organik dan sebagainya harus dipisahkan menurut jenisnya masing-masing. Setelah dipilah, sampah bisa di-recycle (daur ulang) dan di-reuse (digunakan kembali).

“Tapi, di Ponorogo ini masih ada sekitar 37 persen sampah yang ternyata tidak bisa diapa-apakan. Direuse tidak bisa, direcycle tidak bisa, ditimbun ya tidak menjadi solusi. Itu yang disebut residu. Maka, kita ingin sampah itu diolah, dirajang lembut dan djadikan briket (bahan bakar padat),” kata Kang Giri.
Dikatakannya, Ponorogo butuh banyak bahan bakar industri. Mulai untuk membakar gamping, batu bata, genteng dan berbagai insutri lain yang membutuhkan bahan bakar. “Daripada motongi kayu mending dari sampah jadi briket. Sehingga sampah mampu kita kelola menjadi zero, nol,” kata Kang Giri.

Dalam rapat terungkap, telah terdapat pihak swasta yang mampu menyediakan teknologi untuk mengubah sampah menjadi briket. Perusahaan tersebut juga telah melakukan paparan di depan sejumlah kepala dinas terkait. (kominfo/dist)