Mereka Yang Setiap Hari ‘Berwisata Religi’

BERWISATA religi setiap hari, mengapa tidak? Jiwa menjadi lebih kaya dan makin dekat dengan Sang Pencipta. Berbuat baik menjadi lebih ringan dan ikhlas. Menghormati sesama dan menjunjung kemanusiaan adalah efek sampingnya.

Inilah yang dirasakan sebagian besar anggota Tim Relawan Pemakaman Jenasah Covid-19 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo. Betapa tidak, pandemi yang terus membawa korban jiwa ini membuat mereka harus berakrab-akrab dengan makam dan prosesi penguburan setiap hari, tanpa jeda. Sebuah tim yang melakukan pemakaman para korban pandemi dengan prosedur khusus demi mencegah penularan.

Tim ini adalah orang-orang yang harus bersiaga 24 jam untuk menurunkan jenasah dari ambulans menuju liang lahat di berbagai tempat. Sebab kematian adalah proses yang tidak pernah terjadwal dan tak kenal alamat. Setiap saat mereka harus bersiaga meluncur mendekati peristirahatan terakhir jenasah positif covid-19 maupun jenasah suspek covid-19.

Dan, ternyata ada deretan kalimat yang selalu membangkitkan kerelaan mereka untuk berada di tim ini. Yaitu pesan-pesan para modin kepada jenasah sesaat setelah liang lahat tertutup rapat. Pesan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan para malaikat tentang tuhannya, kitabnya, nabinya dan sebagainya.

“Prosesi pemakaman (jenasah muslim) inilah yang ternyata bisa membuat mereka selalu ingat bahwa segala sesuatu akan kembali kepada-Nya. Semua yang mengatur adalah Allah. Dengan begitu, mereka termotivasi dan akhirnya selalu bisa mengedepankan rasa kemanusiaan daripada hal-hal yang lain. Setiap hari jiwa mereka mendengar hal tersebut sehingga sebetulnya mereka ini seperti orang yang sedang berwisata religi,” kata Budi.

Di Ponorogo, tim pemakaman covid-19 untuk tahun 2021 terbentuk atas SK Bupati dan bertugas mulai 1 Februari 2021 lalu. Mereka terdiri dari tiga tim di mana tiap tim terdiri atas enam personel. (kominfo/dist)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*