BOYONG balik para pedagang dari lokasi pasar sementara menuju gedung baru Pasar Legi Ponorogo mulai dilaksanakan. Berangsur-angsur mereka meletakkan peralatan dan dagangannya di lapak-lapak yang telah siap ditempati. Pindahan dilakukan sejak Selasa (20/7/2021) hingga selesai.
“Memang saya sudah instruksikan kepada Pak Sekda (Kabupaten Ponorogo Agus Pramono) untuk dilakukan pindahan. Mereka yang pindahan agar didata dan diceklis,” ungkap Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Rabu (21/7/2021).

Ada beberapa prioritas pedagang yang bisa segera pindahan ke gedung baru Pasar Legi. Dirincinya, prioritas pertama adalah pedagang Pasar Legi yang ada di Pasar Legi sebelum perisitwa kebakaran para 2017 lalu dan diboyong ke pasar sementara. Kemudian pedagang Pasar Lanang atau Pasar Legi Selatan, lalu pedagang Pasar Stasiun dan Pasar Eks-Pengadilan.
“Yang pasti yang berhak menempati adalah pedagang pasar,” tegasnya.
Bupati Sugiri tidak memungkiri adanya potensi masalah dalam boyong balik ini. Karena itu, ia meminta perpindahan ini dilakukan secara manual atau didasarkan pada data lapangan dan melalui proses ceklis.

“Yang paling penting prosesnya transparan sehingga tidak ada dusta di antara kita,” ulasnya.
Nunik dan Harini, para pedagang sayuran yang sudah mulai menata lapaknya mengaku, pada pindahan kembali ke pasar Legi ini mereka memang baru membawa sebagian dagangan dan peralatannya. Hal tersebut sebagai penanda bahwa mereka sudah mulai akan berdagang di lokasi tersebut.
Hal yang sama dilakukan puluhan pedagang lain. Ada yang hanya membawa satu atau dua keping peralatan, timbangan atau hanya menempatkan sayurannya di lapaknya. Beberapa menyempatkan diri untuk berswafoto di sekitar lokasi baru tersebut.
Mereka berharap, Pasar Legi segera bisa beroperasi kembali secara normal. “Kalau sudah bisa jualan lagi di sini ya kita kepengin semua berjalan lancar, rejeki juga banyak dan barokah. Ya ada kurang lebihnya juga bangunan di sini. Tapi ya kita jalani saja,” ungkap Nunik. (kominfo/dist)