Tracing Digencarkan, Tiga Kecamatan Jadi Perhatian Dalam Penanganan Covid-19

TIGA kecamatan di Kabupaten Ponorogo akan menjadi perhatian tersendiri dalam penanganan covid-19. Terutama karena pengendalian penyebarannya masih dinilai lemah. Di antaranya dengan masih sering dijumpai warga yang menggelar kegiatan yang menghadirkan banyak orang sehingga menimbulkan kerumunan.

Hal ini disampaikan Sekretaris Daerah sekaligus Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo Agus Pramono usai mengikuti Kajian Operasional Membangun Kepemimpinan Kolaboratif Dalam Percepatan Penanganan Pandemi Covid-19 yang digelar secara virtual oleh BNPB dan diikuti secara daring oleh Forkopimda Ponorogo di Pusdalops Covid-19 Ponorogo, Senin (2/8/2021).

Wabup Ponorogo Lisdyarita bersama Forkopimda saat mengikuti Kajian Operasional Membangun Kepemimpinan Kolaboratif Dalam Percepatan Penanganan Pandemi Covid-19 yang digelar secara virtual oleh BNPB dan diikuti secara daring oleh Forkopimda Ponorogo di Pusdalops Covid-19 Ponorogo, Senin (2/8/2021).

“BPNB berharap ada penurunan level krisis pada situasi covid-19 di daerah dalam satu bulan ke depan. Nah, kita melakukan berbagai upaya untuk itu, terutama untuk menurunkan kasus yang ada,” ungkap Sekda Agus Pram.

Upaya yang gencar dilakukan dalam tracing atau penelusuran terhadap kontak erat pasien, mengandung konsekuensi jumlah kasus yang akan meningkat karena akan diikuti dengan testing sehingga penularan akan lebih mudah dikendalikan.

Wabup Ponorogo Lisdyarita saat memberikan paparan dalam Kajian Operasional Membangun Kepemimpinan Kolaboratif Dalam Percepatan Penanganan Pandemi Covid-19 yang digelar secara virtual oleh BNPB dan diikuti secara daring oleh Forkopimda Ponorogo di Pusdalops Covid-19 Ponorogo, Senin (2/8/2021).

“Ada juga wilayah kita yang belum melaksanakan prokes dengan baik. Ada tiga kecamatan yang ternyata masih ditemui melaksanakan hajatan, pernikahan dan lainnya. Kita akan panggil (camatnya), akan kita ajak diskusi. Kalau kecamatan yang lain bisa melarang saat orang baru mendirikan terop, misalnya, kenapa yang ini tidak bisa,” kata Sekda Agus Pram tanpa merinci nama ketiga kecamatan.

Suasana Kajian Operasional Membangun Kepemimpinan Kolaboratif Dalam Percepatan Penanganan Pandemi Covid-19 yang digelar secara virtual oleh BNPB dan diikuti secara daring oleh Forkopimda Ponorogo di Pusdalops Covid-19 Ponorogo, Senin (2/8/2021).

Sementara itu, dalam paparan kepada tim BNPB, Wabup Ponorogo Lisdyarita mengatakan, saat ini cakupan vaksin covid-19 di Ponorogo sudah mencapai 94.241 untuk penerima dosis pertama dan 43.551 untuk penerima dosis kedua. Jumlah ini berasal dari sasaran vaksinasi yang mencapai 761.321 warga. Masih ada 667.080 warga sasaran yang beum menerima vaksin. Kebutuhan vaksin sendiri mencapai 1.384850 dosis.

“Jadi kendala kami adalah vaksin kita yang stoknya kosong padahal masyarakat kita sangat antusias untuk mencapatkan vaksin,” ulasnya. (kominfo/dist)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*