Pemerintah Kabupaten Ponorogo terus berupaya mendaftaran Reyog Ponorogo sebagai warisan budaya tak benda ke UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization). Salah satu bentuk upayanya yakni, Kamis(2/9/2021) Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko didampingi Wakil Bupati Ponorogo Lisdyarita dan perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta yayasan reyog Ponorogo melalui virtual meeting dengan UNESCO perwakilan Indonesia melalui Kemendikbud RI.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengatakan dengan adanya kesadaran serentak untuk terus melestarikan budaya dari leluhur. Dan reyog nantinya menjadi andalan kami untuk menjadi roda kanan dalam melecutkan pembangunan biar kemudian nantinya Ponorogo di pandang dunia menjadi kota Budaya.

“Saya mimpi besar Ponorogo nanti dibangun melalui budaya dan santri,” Ungkapnya saat mengikuti virtual meeting dengan UNESCO.
Lanjut Bupati Sugiri Sancoko, karya leluruh yang arif seperti reyog ini nantinya mampu diakui dunia oleh UNESCO. Serta nantinya Ponorogo menjadi jaringan kota kreatif dunia.

“Saya mohon gotong royong dan kerjasamanya kepada seluruh pihak agar Ponorogo menjadi jaringan kota kreatif dan Reyog menjadi warisan tak benda yang diakui UNESCO,” Jelasnya.
Untuk menjadikan jaringan kota kreatif, Pemkab Ponorogo melalui kepemimpinan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko nantinya di Ponorogo akan di bangun monumen reyog dan museum reyog dan sejarah Ponorogo akan terliterasi di tempat tersebut.
“Nantinya reyog menjadi sesuai yang gemilanh bagi Ponorogo, dan saya mohon kerjasamnya untuk wujudkan Reyog Ponorogo menjadi warisan dunia tak benda yang diakui UNESCO,” Pungkasnya. (Kominfo/fdl)