PENGEMBANGAN Obyek Wisata atau POW untuk desa wisata diyakini bisa menjadi salah satu cara untuk memajukan sebuah desa. Terutama dengan melakukan kolaborasi dan optimalisasi potensi yang ada masing-masing desa.
Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan (PDP) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Sugito di sela Kunjungan Kerja di obyek wisata Sumorobangun Flower (SBF), Desa Biting, Kecamatan Badegan, Ponorogo, Jawa Timur, Sabtu (25/9/2021).
“Dengan mengembangkan desa wisata, maka akan banyak elemen yang terlibat. Ada home industry yang dikembangkan, ada solusi masalah pengangguran karena wisata butuh pekerja, ada pengentasan kemiskinan, ada upaya pengembangan pendidikan dan lain-lain untuk terus menggarap desa wisata ini,” terang Sugito.
Dengan menggarap wilayahnya sebagai dewa wisata, lanjut Sugito, ada kolaborasi antar elemen di desa dan ada optimalisasi potensi desa. “Ketika masyarakat didudukkan sebagai owner atau pemilik dari desa mereka sendiri maka mereka akan bisa mengelola dan mengembangkan semua yang mereka miliki untuk kesejahteraan mereka sendiri,” ulasnya.
Desa Biting merupakan salah satu contoh desa yang mendapat dukungan dari Kemendes untuk POW-nya. Dan, di tangan para pimpinan desa dan warga yang visioner, Biting membuktikan mampu berubah menjadi lebih maju. Hal ini terlihat dari perkembangan yang tampak dalam tiga kali kunjungannya ke Biting.
“Selalu lebih baik dari waktu ke waktu,” ujarnya.
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko yang turut mendampingi Dirjen Pemdes Sugito dalam kunker kali ini mengatakan, pemkab dan kementerian akan selalu amanah mengemban tugas untuk membangun negara berbasis desa.
“Ini penting sekali. Sehingga tugas pemerintah yang kemarin kami diskusikan juga dengan pak Menteri (Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDT RI) Abdul Halim Iskandar usai meresmikan gedung Bundesma Badegan Lestari, Jumat (24/9/2021)) yaitu menghapus kemiskinan ekstrem dari Ponorogo. Caranya dengan ‘menjual’ desa wisata dan mengembangkan potensi-potensi yang ada. Sehingga kemajuan Indonesia akan berangkat dari desa,” ucapnya. (kominfo/dist)